Hosting Unlimited Indonesia

Trilogi B2B - Jilid 2 : 1000 KM

Konon ceritanya, jalan pantura Jawa yang dibangun oleh Gubernur Jendral Dandeles KM 1000 nya terletak di Panarukan, Situbondo, sedang titik KM 0 nya berada di Anyer.

Tapi, jangan tanya Saya ya bener apa engganya. Saya juga belum pernah ukur. Setidaknya itulah kata Om Rizky yang menemani gowes Saya dan Om Choir dalam perjalanan Jombang - Ketapang.

Malam ke-5, setelah makan kemaleman sekitar jam 11 ... di Warung Tenda Biru punya pak Haji Kholis, ... saebelum PLTU Paiton. Kami ditawarkan menginap. Dirumahnya .. eh salah warungnya, lebih tepat emperan tokonya... sesih banget ya... haghaghag ..!!!

Perjalanan dimulai di Hari ke-6 pagi sekali, sekitar jam 5 sudah cabut, ... sebentar kemudian memasuki tanjakan-tanjakan di Pembangkit listrik Paiton. Hmmm.. lumayan pagi-pagi sarapan tanjakan


Om Rizky ini goweser lokal Situbondo yang kebetulan berpapasan di Sekitar Besuki. Dengan sepeda semacam Federal ternyata beliau balik kanan dan menyapa Kami. Dan jadilah, guide yang bercerita panjang lebar.. lumayan ada teman ngobrol.



Banyak bercerita tentang rute-rute yang akan dilewati, termasuk tugu 1000 KM yang nampak ngejreng seperti di foto. Merupakan monumen penanda bahwa lokasi ini tepat 1000 km dari Anyer.

Kami berpisah, om Rizky belok kiri di alun-alun Situbondo ... basa-basi menawarkan mampir - Saya menolak halus... perjalanan masih panjang.

Next Alas Baluran

>>> Bersambung <<<


" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 

Trilogi B2B - Jilid 2 : Good Speed

Dalam film Hollywood berjudul The Rock, yang dibintangi Sean Connery dan Nicolas Cage, Cage memerankan seorang ahli kimia yang diberi tugas negara melumpuhkan roket-roket yang dikuasai teroris. Nama perannya adalah Good Speed.

Dalam salah satu cuplikan dialognya, ada penjelasan bebas mengenai arti kata GOOD SPEED.  Artinya kira-kira "menikmati perjalanan". Cmiiw, bener ga ya.. ya udah anggap aja begitu.

Seperti itulah inti dari turing #trilogib2b Saya, memang panjang dan melelahkan. Bayangkan 1000 km lebih, harus dilalui dengan gowesan sepeda. Jika 1 kali gowes sepeda melaju 10 meter, hitung sendiri ya.. berala ratus ribu kali gowes untuk mencapai 1000 km.

Tapi, jika dilihat dari sisi lain .. nikmat itu justru bisa lahir dari hasil jerih yang sangat payah. Pun dalam perjalanan, Saya banyak ditanya atau menerima statemen dari orang yang ngajak ngobrol. "Saya bisa bayangin capenya !!!" Paling Saya cuma nyengir sambil balas statemen ... jalanin dan nikmati gowesannya. Susah memang kalau sudah jobi... jiah..!!



Perjalanan dilanjutkan, setelah berhasil mengantarkan om Wowor ke Nganjuk .. esok harinya.. Jumat, setelah Jumatan di Masjid Agung Nganjuk .. kami berpisah, Saya dan on Choir ambil jalan ke kanan menuju Mojokerto, om Wowor dan om Agus ke kiri menuju Kediri.. Lagi ..!

Dan, seperti inilah sebuah perjalanan... kadang muncul skenario-skenario yang tak terduga. Mwnjelang Maghrb, om Choir minta nengokin makam mantan presiden RI ke-4 .. almarhum Gus Dur. Dan Saya yang biasanya berorientasi target, kali ini ya aja..


Kami sampai di lokasi makam Gus Dur yang ternyata terletak di Pesantren Tebu Ireng pas jam Break. Sekitar jam Maghrib dan baru akan dibuka setelah Isya.

Sambil nunggu waktu, Kami berputar-putar mencari kopi dan ditawari oleh penduduk setempat yang sedang nongkrong diwarung kopi. Seperti biasa, Saya dan Om Choir mendadak jadi selebritis .. heboh.. mjnta foto-foto .. jiah.

Ketika Saya mengutarakan maksud mampir di Jombang untuk ziarah ke Makam Gus Dur, respon sangat positif. Dianterin, ditawarin mandi bahkan menginap di Pesantren... asyik ..!

Jadilah hari pertama, etape Nganjuk - Ketapang hanya berakhir si Nganjuk. Tapi .. nikmati ajalah perjalanannya...

>>> bersambung <<<

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! "

Trilogi B2B - Jilid 2 :Teman Seperjalanan

Awalnya Saya sebenarnya ingin menghadiri perhelatan akbar MTB FI, Jamnas 3 yang diadakan di Kediri, 19- 21 Mei. Tapi secara tiba-tiba berubah haluan ... sekalian aja nyebrang ke Bali.

Padahal teman perjalanan sudah dapat, om Wowor ... dan sudah regiatrasi, akhirnya dengan tetap komitmen awal, Saya antar dia ke Kediri.. meskipun harus membuang waktu 1 hari karena rutenya melambung.

Pada hari keberangkatan tanggal 16 mei, dapat kabar teman .. om Agus di Nganjuk, yang rutenya terlintasi beraedia gowes bareng nganjuk - kediri. Jadilah, saya antar om wowor ke Nganjuk... dari sana om wowor bergabung sengan Om Agus dan teman-teman fedalang lanjut giwes ke Kediri.



Rute yang ditempuh Bekasi - Karawang - Subang - Indramayu - Cirebon - Brebes - Tegal - Pemalang - Pekalongan - batang - kendal - semarang - purwodadi - sumber lawang - sragen - ngawi - madiun - caruban - nganjuk. Jarak tempuh 700 km kurang sedikit.

Rute dominasi flat, lurus, panas membosankan. Saya yang gowes aja bosen,.. apalagi nanti yang baca ya.. okelah diskip dibagian itu. Hanya yang perlu dicatat, untuk gowes dengan jarak yang exstrem jauhnya, ukuran sepeda ya.. tidak hanya cukup dengkul extra, faktor mental lebih dominan.

Trouble sepeda terjadi justru diawal-awal perjalanan. Sepeda Saya bermasalah di Ban belakang sampai 2 kali. Setelah tertancal pecahan beling akibat buang stir menghidari motor yang nyebrang sembarangan. Dan esoknya ban luarnya sobek samping.

Kesabaran ditengah kelelahan, tetap istiqomah. Bahkan teman seperjalanan yang pada awalnya dianggap sebagai penyemangat bisa menjadi sebaliknya, nambahin bete. Pernah Saya baca artikel itlah alasab kenapa peturing yang keliling dunia kebanyakan sendirian.

Bagian seru dari perjalanan gowes dari Bekasi - Nganjuk ada di etape Purwodadi - Sragen. Selepas Purwodadi, menembus hutan yang menurut orang setempat bernama Alas Ngundi. Hari masih pagi ketika Kami mulah menelusuri jalan Raya yang membelah alas Ngundi.

 Dengan trek rolling perpaduan antara tanjakan dan turunan membuat warna dan suasana berbeda dari pada perjalanan Kemarin yang hanya didominasi rute flat.
Selepas alas Ngundi, rute terpecah 2 .. di Sumber Lawang .. jika menyeberang rel kereta menuju Sragen Kota tapi melambung. Lurus Sumber lawang, pinggiran Sragen. Tembusannya sama, jalan utama Solo - Surabaya.

Tapi rupanya salah pilih rute, rute sumber lawang didominasi jalanan rusak parah yang membelah pesawahan. 66 km yg dominan rutenya jalan parah membuang waktu kami 2 jam lebih lam.. padahal secara jarak lebih dekat. Ini jalan potong.

Alhasil, kami baru metapat dinganjuk jam 10 malam dihari ketiga.

Perjalananmasih panjang.

>>> bersambung <<<

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! "




Hosting Unlimited Indonesia