Hosting Unlimited Indonesia

Xpdc-100Curug : Curug Xio-mas Cariu Bogor

Curug Xio-mas (nama sebenarnya sih Ciomas, tapi Saya lebih suka nulisnya gitu, tampak lebih keren-Red) terletak di perbatasan antara Loji - Karawang dan Cariu - Bogor. Skitar 40 menit perjalanan naik sepeda dari alun-alun Cariu.

Curug Ciomas atau ada juga yang menyebutnya Green Canyon, terletak di perbatasan antara Loji dan Cariu. Sekitar 4 jam perjalanan dari Bekasi

Ada juga yang menyebut sebagai curug green canyon, bisa dinamai seperti itu mungkin karena kontur kolam di bawah air terjunnya yang diapit oleh batu-batu besar dan warna airnya kehijauan. Ini yang menjadi keunikan Xio-mas dibanding dengan curug-curug yang lain, air terjunnya sih pendek cuma yang keren adalah kolam penampung airnya yang panjangnya sekitar 50 meter dan dalam, di beberapa titik mencapai 3 meter di musim kemarau seperti sekarang ini, kalau musim hujan bisa 4 atau 5 meter.

Dan, yang eksotis adalah keberadaan batu-batu besar yang membentuk celah sepanjang sekitar 50 meter. Jika Anda bisa berenang pasti lebih seru, berenang dari tanggul sampai ujung air terjun. Tapi tenang, untuk yang tidak bisa berenang ada abang-abang penduduk setempat yang baik hati menyewakan pelampung dan memandu sampai titik air terjun.

Rute Jalan


Untuk ekspedisi kali ini, Kami berdelapan yang sebagian adalah almamater ekpedisi ke curug sebelumnya dan sebagian baru bergabung di gobar ini. Kami berangkat dari tikum di Danau Cibeurem - Grandwisata sekitar jam 7 pagi, menuju di tikum selanjutnya di pertigaan Cibucil. Rute yang kami lewati melintas kampung Lubang Buaya - Cijengkol - Setu - Burangkeng - terus menuju Nawit - Cibarusah dan berakhir di Indomaret Cibucil untuk menyelesaikan etape 1 dan menjemput om Kavia di sana.

Breaktime setelah melibas tanjakan ngehe pertama rute dari Jonggol - Cariu 

Jika di etape 1 jalanan datar-datar diselingin tanjakan yang ga begitu tajam di sekitar Nawit, etape 2 dari Cibucil - Cariu mulai di warnai tanjakan-tanjakan panjang, tanjakan ngehe. Ditambah juga panas terik musim kemarau serta alasan menunggu teman yang tercecer membuat Kami harus sering break.

Ini kesalahan rute yang fatal, setelah pertigaan Cariu harusnya kami ambil arah lurus menuju arah Bandung. Eh.. malah ambil rute yang ke Loji - Karawang yang mengakibatkan kami berputar jalan menempuh extra time sekitar 4 jam .. hahaha.. parah ! Jadi ada extra etape 3 dijalankan.

rute nyasar, ketemu jalan rusak berbatu di tengah hutan jati, banyak anjing liar di sana !

Tapi okelah, hitung-hitung tambah jam terbang nyasar ke Loji, Salah jalan ini melintasi medan yang hmm.. lumayan banyak tanjakan dan di tengah hutan Jati ada sekitar 1 km jalan yang rusak parah. Mana Saya pakai sepeda rigid fork, berasa banget dah tangan, bukan hanya kebas tapi sakit saat menghantam batu-batu.

Tiba di Curug Xio-mas sekitar jam 3 sore, padahal harusnya sebelum jam 12 siang kalo tidak pakai acara kesasar. Ritual wajib di curug dilakukan, mandi dan berenang.


Momennya 1 hari menjelang kemerdekaan Indonesia .. pas lah untuk mengibarkan merah putih dan berteriak ... MERDEKA !!!!

Seharusnya, di pertigaan Cariu Kami ambil lurus dan belok ke kanan dari pertigaan di alun-alun Cariu. Dari pertigaan itu perjalanan hanya sekitar 45 menit naik sepeda atau sekitar 15 km. Itu yang bikin Kami terkejut dan baru sadar ketika turun dari Curug Xio-mas sekitar jam 5 sore, menjelang magrib atau jam 6 kurang 15 menit sudah sampai kembali di pertigaan itu.

Tapi, yang menyenangkan usaha memperingan beban perjalanan saat pulang membuahkan hasil. Di sekitar pertigaan Cariu, Kami berhasil mendapat mobil bak sewa untuk loading sampai di depan Giant - Perum. Metland Transyogi. Ini uniknya rute Jonggol - Cariu, pergi-pulang hampir sama treknya. Sama-sama naik turun.

Asyik diloading ...!!! hemat waktu dan tenaga ... dari Cariu - CElungsi.

Lumayan menghemat tenaga dan waktu, sekitar jam 9  malam lewat, setelah sempat makan Nasi Goreng di perjalanan antara Cileungsi - Rumah. Mandi terus tidur, zzzzzzzzzzzzz!

Sampai juga di gobar curug selanjutnya, antara curug Kondang (Cianjur) atau Cilember (Cisarua-Bogor) di September bulan depan.

Antara Sepeda Besi, Tanjakan, dan Sproket Megarank

Ini adalah sepeda ketiga yang diuji nyali menempuh perjalanan sulit dan distinasi yang lumayan jauh, dari keluarga Federal dan bukan merupakan seri premiumnya. Malah banyak yang mempertanyakan ketika Saya memilih sepeda model ini untuk turing. Wild Cat, ya sepeda model cewek. Ditest untuk gowes ke Curug Xio-mas [nama sebenarnya Ciomas, tapi biar terdengar lebih keren Saya lebih suka -menyebutnya Xio-mas, agak ke mandarin gitu..]. 

Frame Wild Cat ini asli masih berat banget, bahannya kurang paham juga antara besi, hi-ten atau chromoly yang jelas berat. Tapi secara handling nyaman banget. Memang ga salah para peturing memakai Federal, beda rasanya, meskipun berat secara ukuran tapi enteng di gowes, mantap handling dan posisi  dan lincah buat manufer. Padahal speknya nubie dari GSnya masih turney cuma upgrade sproket ke megarange 34T, hubnya masih pelor, dan standar masih seperti aslinya Federal.

Hanya, terasa banget getaran hebatnya pas melibas jalanan rusak apalai saat melaju kencang disambut jalanan berlubang. Sakit terasa sampai pergelangan tangan dan was-was kalo-kalo forknya patah.
Si Wildcat diantara MTB terkini

Tanjakan Ngehe vs Sproket Megarank


Ke Xio-mas, tujuan salah satunya adalah untuk tes setingan sepeda Wild Cat, terutama yang belum pas semisal argonomis, handlebar, grip, sproket megarank, RD, dan posisi pannier. Mau tahu sejauh mana ketangguhan si Wild Cat jika membawa beban sebelum real adventure ke Jambore Sepeda Nusantara 29-30 Agustus 2016 mendatang di Jatiluhur-Purwakarta.

Dari point berat sepeda dan pannier ga terlalu masalah ditanjakan, hal ini dibantu dan yang terasa sangat berbeda adalah upgrade Sproket ke megarank 34T. Menjadi jurus rahasia untuk mendaki tanjakan ngehe yang dilalui sepanjang jalur ke Xio-mas via Cariu - Loji - Cariu yang sempat berputar jalur lebih jauh sekitar 4 jam perjalanan atau sekitar 20 km dengan medan tanjakan melulu, hadeh !

Dan yang perlu dikoreksi lagi adalah masalah handlebar yang baru dapat setingannya justru disisa waktu sedikit ketika perjalanan pulang dan rack pannier belakang yang memang bukan diperuntukan untuk trunk bag Eiger yang Saya bawa. Koreksinya antara modifikasi rack disesuaikan dengan model trunk bagnya atau beli baru yang menyesuaikan model trunk bag Eiger yang ada ikatan bagian depan ke rack bukan ke seatpost.

kesalahan mengikat dan rack pannier yang bukan peruntukannya membuat trunk bag eiger sempat terjatuh ..!

Masih cukup waktu untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan di sepeda turing Wildcat ini, agar nyaman dipakai turing 300km ke Jatiluhur diacara Jambore Sepeda Nusantara. Secara keseluruhan eksperimen dengan si Wildcat menjadi sesuatu yang menyenangkan dan semua siap kecuali kekurangan-kekurangan yang sudah dibahas di atas !

#

Gowes ke Curug ? 100 rb, Cukup !

Mungkin di antara penggiat olahraga bersepeda masih ada yang berpikir kalo gowes ke curug membutuhkan biaya besar. Hmm.. di samping alasan waktu dan  dengkul, sehingga setiap kali ada acara gowes bareng pesertanya selalu minimalis, bisa dihitung jari. 

Mari kita berhitung. Hitung-hitungan ini berdasarkan pengalaman 2 kali  gowes ke curug yang jaraknya mendekati 200km pp, jadi saya rasa mendekati kenyataan di lapangan. Dengan waktu tempuh yang melewati 3 kali jam makan. Karena lokasi Saya ada di Bekasi yang jarak tempuh ke curug paling dekat aja lebih dari 60 km. Untuk total waktu yang diperlukan untuk perjalanan ke sebuah curug berangkat jam 5 pagi pulang diatas jam 10 malam.

Curug Xio Mas, Cariu, Bogor

Pemburu Curug - The Gank


Kisaran uang saku yang terpakai kisaran angka 100rb-an itu sudah dengan 3 kali makan, meskipun kenyataannya di lapangan jumlah makan bisa lebih dari itu karena energi yang kita keluarkan untuk gowes besar sekali. Dan pengeluaran paling boros memang dijatah makan disamping juga untuk tiket masuk ke curug.

Perhitungan biaya yang diperlukan :


  • makan 3x 15rb     = 45rb
  • Air minum kemasan  3 liter kali 4500 = 15rb
  • makanan ringan/permen   = 10rb
  • tiket masuk curug = 20rb
  • loading = 20rb
  • total 110rb

Tips menghemat ongkos gowes jarak jauh :

  • Beli air minum kemasan kemasan 1.5 liter, harganya jauh lebih murah
  • Air minum kemasan pilih merk yang murah meriah saja, selama ini juga saya belom pernah diare gara-gara minuman yang merknya ga terkenal. 
  • Biasanya minuman kemasan yang di labeli semerk dengan minimartnya harganya jauh lebih murah
  • Pilih tempat makan sekelas warteg saja, murah meriah
  • tanya dulu harga sebelum beli agar tidak kena tembak harga
  • tawar harga tiket masuk dengan alasan masuk rombongan
  • bawa bekal makanan atau air minum masuk ke kawasan  wisata, biasanya di dalam area wisata harganya lebih mahal
Merdeka itu .. Tiap bulan bisa Gowes ke Curug ...hahahhaha !
Hosting Unlimited Indonesia