Hosting Unlimited Indonesia

5 Tipe Goweser

Memperhatikan fenomena makin maraknya sepeda sebagai hobi, Saya ikut senang. Nilai positifnya banyak, sehat, ramah lingkungan, dan juga memunculkan komunitas-komunitas sepeda yang artinya makin banyak teman.



Kalau Saya perhatikan disekitar, goweser itu bisa diklasifikasikan menjadi  beberapa tipe :

  • Tipe Kolektor

Goweser yang ini hobi mengisik-isik (mengelus-elus) sepeda, upgrade ini-itu, membuat penampilan sepedanya "seganteng" mungkin. Tapi sepedanya hanya sekali-kali "dipanasi" keliling komplek atau paling jauh CFD.

  • Tipe Pedagang

Entah awalnya pedagang sepeda yang hobi sepeda atau hobi sepeda terus melihat peluang akhirnya menjadi pedagang sepeda juga. Yang jelas tipe ini mempunyai kepentingan menjual barang dagangan yang berhubungan dengan sepeda.

Di dalam komunitas, tipe ini kadang disayang bisa juga ditendang. Konflik biasanya dipicu oleh sparepart sepeda yang dijual tidak sesuai. 

Misal, sparepart yang dijual dikatakan penjual NOS, tapi ternyata bekas pakai.

  • Tipe Pemburu Hadiah

Biasanya kesukaannya ikut funbike yang biasanya ada doorpricenya. Mereka rela nunggu berjam-jam pengumuman doorprice.

  • Tipe Petualang

Goweser yang ini hobi memburu destinasi yang baru, keren, indah, menantang, penuh bahaya. Biasanya jam terbangnya jauh, bisa dengan turing, full gowes atau pun loading.

  • Tipe Ikut-ikutan

Goweser yang ini hanya latah, ikut tren doang. Setelah itu bosan, gantung sepeda, udahan, sepedanya dijual.

Itu hanya perspektif saya, dilihat dari kacamata Saya setelah sekian lama Saya bergaul dengan para Goweser. Ga usah ada yang marah atau tersinggung ya, ga ada maksud apa-apa, iseng  aja lagi ga ada bahan tulisan.


Gobar : Night Ride Curug Cilember

Racunnya makin kuat bro, .. membuat tim The CuTer aka Curug Hunter menggila. Coba, ini ada undangan dari The CuTer, NR dengan destinasi Curug Cilember.

Kayaknya makin seru ya, gowes tengah malam di perbukitan, nanjak.. seru ! Seru !

  • Acara : Night Ride ke Curug Cilember - Cisarua - Bogor
  • waktu : 10 Oktober 2015 
  • Tikum : Perempatan Nagrak, Cikeas, jam 22.00
  • Kontak person : Mukti - 0812-84-347-190

Don't miss it !

Aksesoris Penunjang Keselamatan Bersepeda

Berhubung Saya lagi hobi long distance yang 90% berbagi jalan dengan kendaraan bermotor, maka satu per satu Saya mulai melengkapi fitur keselamatan bersepeda yang saya sematkan di sepeda.

Hmm... semenjak kenal curug rada malas turun lagi di trek offroad seperti JJ, Nura, dll. Mungkin nanti kalo udah semua curug di Bogor dan sekitarnya disambangi .. coba lagi main trek.


  • Spion

Sengaja dipasang sebelah kanan aja ... sebenarnya agak ribet, menambah lebar sepeda .. pernah nyangkut-nyangkut. Dan sebelah kanan lebih fungsional, jadi kalo mau belok ga perlu nengok ke belakang lagi.


  • Bel

Ting ! ting ! ting ! misi numpang lewat ! Untuk memberi tanda pada pengguna jalan lain akan kehadiran kita. Kan ga enak kalo teriak hush ! hush ! hush ! ..  berabe kalo ada yang marah.


  • Reflektor/mata kucing

Berfungsi malam hari, memantulkan bias sinar ! Biasa disebut mata kucing. Di sepeda Saya terpasang di spakbor dan jari-jari.


  • Senter dan Rear Lamp berfitur Laser

Lampu belakang yang Saya pakai mempunyai fitur laser, Memberi garis di aspal saat melintas malam hari. Lampu senter depan untuk mempertegas jarak pandang, agar tak menghajar lubang.

Sepeda adalah subjek terlemah di jalan raya, mari lindungi keselamatan  bersepeda secara maksimal. Masih satu yang sebenarnya masih belum ada, lampu sein... maybe next setelah chainring 20T.


Bike Rute : Bekasi - Curug Barong

Curug Barong terletak di Kp. Leuwi Hejo, Cibadak. Agak abu-abu lokasinya, maksud Saya perbatasan antara Kecamatan Babakan Madang dan Kecamatan Sukamakmur, Bogor. 

Tapal Batasnya adalah lembah atau kali Curug Barong, jika kita menghadap arah Curug Barong, sebelah kiri kali adalah Kecamatan Sukamakmur dan sebelah kanan adalah Kecamatan Babakan Madang.

Lokasi ini jika ditempuh dengan sepeda melewati jalur Mutiara Gading Timur - Setu - Jl. Raya Alternatif Cibubur - Cikeas - Citeureup - Babakan Madang - Jungleland - Leuwi Hejo berjarak 120 km PP.


Mudah-mudahan berguna, ini adalah rute ke Curug Barong yang Saya tempuh bareng The CuTer :


  • Berangkat dari Mutiara Gading Timur, belok kanan di Jl. Kota Legenda Zamrud,
  • Di perempatan lurus menyusuri jl. Cinyosog, melewati TPA Burangkeng terus sampai bertemu Jl. Raya Setu - Cileungsi,
  • Lebih kurang 10 km akan menemui pertigaan yang tembus ke arah Jl. Alternatif Cibubur,
  • Menyusuri Jl. Alternatif Cibubur sampai di perempatan Nagrak, yaitu perempatan antara Jatiasih - Cikeas - Cibubur, ambil kiri ke arah Cikeas nama jalannya Jl.  Raya Nagrak,
  • Sekarang Kita berada di Jl. Raya Nagrak ikuti Jalan ini terus sampai mentok di pertigaan Jl. Raya Cileungsi - Citereup, Sebagai patokan pertigaan itu berada di kawasan Semen Cibinong. 
  • Kita ambil kanan, nanti melewati  pintu tol Citereup di sebelah kanan,
  • Masih lurus, melewati pasar Citereup di sebelah kiri,
  • Kita berada di Jl. Citereup - Sentul - Babakan Madang, lurus ikuti jalan sampai berada di pertigaan arah JungleLand,

  • Ambil kiri arah Jungleland, jika ke kanan akan tembus ke Petronas Sentul,
  • Terus ikuti jalan Babakan Madang - Jungleland, saat saya melintas sedang ada proyek pengecoran jalan, hati-hati jalan sempit.
  • Kita sampai di Perempatan Jungleland, disini kami menunggu salah satu peserta yang loading sampai di Petronas.


  • Ambil jalan lurus dari arah datang, nah disini mulai serunya ... jika jalan yang sudah ditempuh barusan itu datar-datar saja. Mulai dari perempatan ini mulai tanjakan ngehe dan super ngehe.
  • ikuti jalan itu, tidak banyak belokan, ikuti saja sampai ketemu jembatan ini

  • tidak jauh lagi kita akan sampai di banner selamat datang


  • Letak Curug barong ada didalam setelah pertigaan itu, tidak jauh paling hanya 10 menit Cbersepeda.
Jangan tidak ya, eksplore keindahan curug barong, ada Leuwi Li'euk yang letaknya sekitar 30 menit mendaki bukti dari Curug Barong, penasaran ? silahkan baca ulasannya di sini.

Untuk rute pulang, Saya dapat informasi yang merujuk jarak lebih dekat, dan turunan. Tembusnya di Pasar Citeureup. Dari pintu masuk ambil kanan, lumayan juga .. masih ada 3 tanjakan super ngehe. Tapi selebihnya turunan semua.

Sampai jumpa di trip berikutnya.

The CuTer, Ga Nanjak Ga Asyik

The CuTer aka Curug Hunter adalah segerombolan goweser independen yang rajin berburu curug sebagai destinasi gowes. Peserta yang ikut lintas komunitas sepeda di sekitar Bekasi, meskipun mayoritas dari SGB (Sobat Gowes Bekasi), ada juga dari PRB (Pacific Rider Bekasi), AAB (Adrenaline Agent Bekasi), FedSekSi (Federalist Sekitar Bekasi), dll.

Sayangnya, hampir semua curug di sekitar Bekasi ditaburi trek tanjakan. Membuat makin seru dan kadang hampir menyerah, tapi The CuTer pantang balik kanan, meskipun ga anti loading.

Baru 4 curug sih, yang sudah disambangi tim The CuTer, mulai dari Cigamea, Ciomas, Ciherang, dan terakhir kemarin ke Curug Barong. Selalu berbeda formasi, paling banyak 8 peserta.

The CuTer terbentuk secara spontan, dan bukan merupakan komunitas resmi yang menggalang anggota. The CuTer ada karena kesamaan destinasi gowes, tidak harus curug sih. Tapi dinamai Curug Hunter karena pertemuan awalnya di curug.

The CuTer membuka diri bagi siapa aja untuk gowes bareng ke tempat-tempat yang indah atau menantang. Tapi dengan syarat ya, calon peserta harus mengukur diri dan resiko tanggung sendiri juga.

Mengukur diri maksudnya begini, trek yang dilalui untuk mencapai destinasi rata-rata berat.  Tanjakan dan jauh, minimal 100 km pp. So .. sebelum memutuskan ikut gabung, pastikan kondisi fisik, mental, dan sepeda siap.

The CuTer bisa diakses di group FB : Curug Hunter, silahkan add group The CuTer. Saya sebagai admin akan mengkonfirmasi jika Anda adalah goweser.

Ayo ah, let's go ...

Destinasi : Leuwi Li'euk, Kolam Mandinya Bidadari

Jika suatu saat Anda berencana liburan ke Leuwi Hejo, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Sempatkan naik ke Leuwi Li'euk. Memang sih perlu sedikit cape mendaki bukit, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari Leuwi Hejo.

hulunya, ga banyak orang yang mau mendaki sampai leuwi li'euk, sepi, serasa kolam punya pribadi ...

Leuwi Li'euk merupakan Sebuah kolam alami, terbentuk di antara rekahan batu-batu besar dikanan-kiri membentuk sebuah cekungan selebar sekitar 5 meter. Berdasar bebatuan dan pasir, airnya bening kehijau-hijauan. 

Jadi berimajinasi mungkin seperti ini tempat mandi para bidadari dari kayangan seperti cerita legenda Jaka Tarub itu, hehehhehehe ..!

Dari parkiran Leuwi Hejo, yang banyak berderet warung-warung, Anda ambil ke kanan mulai menapaki tangga-tangga tanah yang dipasak kayu yang dibeberapa bagian lumayan terjal. Tetap hati-hati dibeberapa titik juga menganga jurang tanpa pembatas jalan.

Ada sebuah pos tiket di bukit, Anda harus membayar 5000 rupiah ke petugas yang nampaknya masih dikelola swadaya oleh penduduk setempat. Setelah turunan curam Anda akan memasuki badan kali, dan menyusuri sampai leuwi Ce'pet.

menyusuri sungai demi berenang di kolam alami, Leuwi Li'euk

Untuk mencapai Leuwi Li'euk dari Leuwi Ce'pet, ada 2 pilihan jalan. Pertama adalah kembali naik ke bukit berputar nanti turun di Leuwi Li'euk. Dan yang kedua menyeberangi Leuwi Ce'pet, yang merupakan kolam alami juga dengan ketinggian air sekitar sedada orang dewasa.

sebagian rutenya harus menyusuri anak sungai, waspada air bah terutama saat musim hujan.

Sampai tulisan ini dibuat, semua masih alami. Kecuali jalanan di bukit yang sudah dibuat tangga-tangga, meskipun masih tanah yang dipasak dengan potongan kayu. 

Begitu juga kolam yang terbentuk, baik di Leuwi Ce'pet maupun Leuwi Li'euk. Pembatasnya batunya tidak tampak adanya campur tangan manusia. 

Khusus di Leuwi Li'euk hati-hati terutama bagi Anda yang tidak bisa berenang di ujung kolamnya sangat dalam, Saya kesana pas musim kemarau saja dalam kolamnya mencapai 3 meter. Boleh juga tuh kalau bawa pelampung atau rompi renang.

termenung menikmati surga yang tersembunyi, yang bernama Leuwi Li'euk

salut pada warga pengelola yang sigap membersihkan sampah-sampah yang ditinggal pengunjung. Meskipun belum ada tempat sampah permanen, sampah terlihat ditempatkan dikarung-karung bekas.

Saking sigapnya, ketika Saya berenang air mineral dibotol yang masih tersisa setengah, Saya letakkan di antara bebatuan. Ketika kembali sudah tidak ada, nampaknya sudah dirazia sama pengelola dan masuk ke tempat sampah.

Sekedar himbauan, jika Anda berkunjung ke sini. Buang sampah pada tempatnya atau bawa kembali sampah anda. Jangan pakai  sabun atau sampo atau bahan kimia yang lainnya yang berpotensi mencemari air dan lingkungan Leuwi Li'euk yang masih alami dan asri.

#JangancemariLeuwiLieuk!



Hosting Unlimited Indonesia