Hosting Unlimited Indonesia

Menginjakan Kaki di Desa Tertinggi di Pulai Jawa, Sembungan !

Konon, Saya berada di Desa tertinggi di Pulau Jawa. Nama desa itu adalah Desa Sembungan yang terletak di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Terletak di ketinggian 2306 mdpl, pantesan dinginnya ga ketulungan, pas malam itu kemping di pinggiran Telaga Cebong yang terletak di sisi desa Sembungan suhu dibawah 15 derajat celcius.

Untuk menuju desa ini, dari pertigaan Dieng Pas ... ambil kiri kalo datang dari arah Wonosobo, melewati telaga warna dan PLTG serta Kawah Sikidang, akan disambut gerbang desanya, kira-kira berjarak 3 km dari Dieng Pas.

gerbang desa tertinggi di p. jawa ... 
Seperti Desa diketinggian pada umumnya, masyarakat di desa ini juga mayoritas berprofesi sebagai petani dengan komoditas andalan kentang. Disamping ada juga sayuran, bawang daun dan carica, dll. 

Oya, mengenai carica, konon bibitnya adalah pepaya seperti pada umumnya.. hanya saja kalau ditanam ditanah Dieng buahnya mengkerut, menjadi kecil dan oleh rata-rata orang sini diolah menjadi manisan carica. Konon begitu ... jiah !

pohon carica, serupa dg pepaya.. banayk ditanam sebagai tumpangsari di pematang dan pinggir jalan
Selepas gerbang desa, Kami disambut deretan rumah yang nampak padat di sebelah kiri jalan. Sedangkan kanan hanya sedikit .. lebih banyak lahan ladang dan jurang. Tidak panjang desanya, hanya selintas menuju Telaga Cebong.

Senyum beberapa warga yang berpapasan di jalan mengantar kami menuruni tebing terakhir, sebelum Telaga Cebong. Telaga Cebong adalah tempat kemp rekomendasi. Terletak di sepanjang pinggiran Telaga yang tak seberapa luas, ini adalah gerbang pendakian menuju bukit sikunir yang merupakan tempat terbaik untuk melihat golden sun rise di kawasan Dieng.

kemping semalam disini, telaga cebongan menjadi horor .. hujan , suhu super dingin, plus tenda bocor .. 

 Kami berencana kesana .. start besok pagi jam 4 pagi. Tapi apa daya .. gatot gatal alias gagal total, suhu yang terakhir saya lihat 15 derajat, plus tenda sewaan yang bocor dan hujan yang tak kunjung berhenti. Memaksa, tidak jadi ke bukit sikunir dan akhirnya ke Curug Sikarim.


Sikarim, Curug di Dieng Plateu

Perkenalkan namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah...  H. A. M. K. A.  panggil aja Sikarim... Jiah!   Becanda,  abis heran kok bisa.. yah,  Curug dinamai Sikarim?.. Paling mungkin sih itu nama penemu pertamanya. Sayangnya Saat berkunjung kesana ga ada orang lain yg dijumpai Di Curug selain kita..  Saya dan Rafid.  Ga bisa nanya-nanya dimana Sikarim berada..  Halah!

Terletak di Kejajar ,   dataran tinggi Dieng di lembah..  Saya datang dari arah desa Sembungan,  sekitar 3 km dengan menuntun sepeda,  dengan akses jalan yg 99% makadam,  untungnya turunan semua.  Ini rupanya yg menjadi alasan ga ada pengunjung lain.  Beda..  Kalo cuter mah..  Hajar!!

sendirian aja om  ...
Start dari telaga cebong,  desa sembungan yg merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa (2306 mdpl)  dibawah siraman gerimis dan dingin yang menusuk tulang padahal sudah jam 9...  Brrrbrrr..  Dingin seperti es!

Kalau dari arah jalan keluar desa,  terletak di sebelah kiri..  Di sebuah pertigaan yg merupakan akses penduduk lokal ke ladang..  Langsung disambut turunan curam dan langsung aspal brekele.!

makadam aspal brekele

Kami baru pertama kali melewati rute ini,  jadi ragu menerobos,  ditambah sisa air hujan semalam dan gerimis belum kelar,  rumput dan lumut juga menambah licin.  Jadi ciut nyali,  hilang grip nyungsep dah!!  Cari aman TTB aja.

berkelok seperti ular ..

Semua turunan dan sedikit jalan datar,  Di beberapa titik dihiasi kebangun dan tanah berpasir terseret air hujan.  Kanan kiri nampak ladang kentang,  dinaungi carica dan sempat juga melihat kebun terong Belanda. Dibatasi lembah jurang dan bukit deseberangnya.

Menjelang jam 10, mulai nampak air yg menerobos jurang menghantam dasarnya sehingga menimbulkan suara gemuruh.  Rupanya tinggi besar perawakan Sikarim ini,  berselimut kabut yang melayang naik turun dan berteman sejati dengan tiang sutet raksasa yg berdiri kokoh berdampingan.

tersentuh teknologi, setidaknya pernah ...

Nampaknya sedang dibenahi objek wisata Curug Sikarim ini,  ditandai dengan pembangunan tembok gerbang yang masih dalam tahap pengerjaan,  tangganya aja masih terlandar..  Mudah-mudahan akses jalan ikut diperbaiki dan nampaknya wajib.  Mudah2an ga terbengkalai,  tidak ada terlihat aktifitas lagi dan alat-alatnya juga ga ada,  material jg nampak abis.

sedingin air kulkas !

Kondisi cuaca yang super dingin meskipun sudah siang,  gerimis sudah reda tapi mengurungkan eh..  Memang ga ada niat buat menyentuh airnya.  Yang nampak agak keruh saking derasnya. Kontur Curug juga tidak nampak membentuk kolam..  Mungkin harus mencari agak kebawah.

bagian terindah, .. pulang ke rumah !

Setelah ambil foto,  jeprat-jepret..  Lalu melanjutkan perjalanan turun ke Menjer dan cus pulang ke Bekasi.
Hosting Unlimited Indonesia