Hosting Unlimited Indonesia

Tips : Cara Membuka Pedal Sepeda

Pengalaman mengharukan .. eh malu-maluin, udah terulang lagi yang kedua kali. Yang pertama ga berhasil buka pedal sepeda, kahirnya bawa kebengkel. Yang kedua, sampai patah kunci pas 15nya. Haghaghag !

Kejadiannya sama, ga bisa buka pedal yang sebelah kiri. Tapi .. akhirnya berhasil juga. Mau tau kunci rahasianya :

Sederhana aja, ternyata pedal itu kanan dan kiri bukanya kearah belakang.

Yes, just it ! Thanks om Nana ... haghaghag !

CU at Next Trik ..

Musim Hujan, Pasang Fender yuks !

Kalo pasang fender bukan terus juga dibilang "gowes kok takut kotor" ... haghaghag ! Gak enak banget kan kalo lagi seru-serunya gowes trus tiba-tiba nyiprat air ke muka !

Itulah fungsinya fender, mug guard, slebor atau apalah nama sebutannya. Melindungi beberapa bagian sepeda atau pesepedanya dari cipratan air kotor.


Fender juga bukan monopoli tipe sepeda turing atau MTB vintage, di MTB kekinian juga ada beberapa tipe fender. Biasanya bisa dipasang didown tube, fork depan, seat post, atau di sadel.

Sesuaikan saja dengan estetika dan fungsinya. Kalo fender didown tube dan fork berfungsi untuk menahan cipratan air ke badan dan muka.

Kalo fender belakang berfungsi menahan cipratan air ke jersey atau bagian punggung. Fender MTB kekinian biasanya terbuat dari bahan plastik.

Disepeda turing, fendernya biasanya terbuat dari bahan logam, sejenis alumunium meskipun ada juga yang berbahan plastik. Bentuknya lebih panjang dan setengah lingkaran mengikuti lengkung sepeda.


Secara fungsi sama saja dengan fender MTB kekinian, untuk menahan cipratan air. Hanya kalau disepeda turing, fender bisa dijadikan ajang menempel stiker komunitas atau stiker event yang pernah diikuti.



Bisa juga ditambahkan kepet atau flap difender sepeda turing. Terkadang dengan panjang fender yang ada dipasaran air disertai pasir halus masih terbawa ke atas. 

Terutama yang bagian belakang, airnya memercik ke sepeda dibelakang kita. Flap atau kepet bisa menjadi solusi agar cipratan air tidak naik.

Masuk musim hujan, yuk pasang fendernya ...!

CU at Next Artikel ..


Review Produk : Sadel United Speed

Sebenarnya sadel replika Federal enak banget dibawa gowes, tapi karena kondisinya sudah memprihatinkan harus diganti, Kulitnya sudah sobek, busanya pada pecah.

Berbicara mengenai sadel, komponen yang satu ini .. meskipun cuma diam dan diduduki tapi .. sadel merupakan faktor penentu nyaman sebuah trip gowes.


Salah pilih argonomis sadel dijamin tidak betah gowes jauh, sadel terlalu lebar meskipun empuk seperti  velogel yang pernah Saya test tetap tidak nyaman. 

Karena permukaan lebar menggesek bagian pangkal paha bagian dalam. Gesek-gesek setiap kaki gowes lama-lama bikin panas.

Tapi, produk sadel yang murah meriah ini malah cocok dipantat Saya. Sadel United Speed, harganya cuma 40rb. Agak keras sih tapi kalo pakai celana padding, nyaman.

Memang saat awal-awal ada rasa kurang nyaman, mungkin cetakan pantat sudah terlanjur ke sadel replika Federal. Tapi setelah beberapa kali pakai sudah mulai menyatu, sekarang sudah terasa nyaman.

Bolehlah, kalau yang tidak punya budget cukup buat nebus sadel mahal .. sadel United Speed cocok menjadi pilihan alternatif.

CU at Next Artikel ..

Federal Lady Enak Nanjak

Federal model Lady atau model sepeda cewek memang sering dipandang sebelah mata, dianggap kasta kedua. Harganya juga relatif lebih murah dari pada harga Federal cowok.

Eits ... tapi jangan dulu memberi stigma buruk untuk ketangguhan Fedlady, Saya sudah membuktikan ketangguhannya. Fedlady Saya yang sudah mengantarkan Saya ke 14 curug adalah Fedlady, model Wildcat.


Fedlady bercat coklat klasik itu sudah mendaki kecurug Ciherang, Ciomas, Cilember, Barong, Cigeuntis, Cipamingkis, Nangka, Surken, Kawung, dll. 

Kelebihan utamanya saat ditanjakan adalah karena toptubenya rendah sehingga memudahkan untuk naik turun, meskipun berat badan Fedlady ini .. hmmm... berat banget, 20 kg lebih jika fullload dengan pannier. 

Nangis kalau pakai acara angkat-angkat sepeda seperti di Curug Country atau TTB panjang di Sukamantri dan Curug Cigeuntis

Dan secara argonomis pas dengan postur tubuh Saya, dengan gaya gowes lebih menunduk ke depan lebih lega dipinggang meskipun membuat tangan lebih cepat kebas.

Pengakuan serupa juga diungkapkan 2 orang yang baru hijrah dari MTB ke Fedlady akibat kena racun Federal. Om Tyo dengan Straycat sanggup melibas tanjakan S Curug Cigeuntis meskipun cuma pakai sprocket 6 speed.

Dan om Pras, yang makin doyan berburu curug setelah berganti ke Fedlady Monaco, tanjakan S Curug Cigeuntis juga lewat dengan sukses.

So ... masih meremehkan Fedlady ?

CU at Next Artikel ..

Review Produk : Ban Kenda Kwick

Sudah sekitar 3 bulan Fedlady Wildcat memakai ban luar keluaran Kenda dengan model Kwick ukuran 26 x 1.95, depan belakang.

Dengan harga kisaran 150 ribu sepasang, termasuk murah meriah. Oke untuk performanya, selama dipake belum pernah ada masalah.
Dipakai ditrek jalan raya lumayan ngacir dan di trek makadam juga nggigit.


Kalau diperhatikan kontur permukaan ban Kenda Kwick bagian tengah mirip kontur ban untuk onroad tapi disisi kanan kiri berupa blok-blok grip yang akan memberi traksi dijalan makadam berbatu.

Sehingga tidak terlalu licin di jalan rusak berbatu dan tetap ngibrit dijalanan aspal.

Rute yang sudah pernah ditempuh oleh ban Kenda Kwick ini : Curug Ciherang, Curug Barong, Curug Cijalu, Sukamantri, Curug Cigeuntis, Curug Country tanpa mengalami kendala. Sebagai catatan di Sukamantri madakam dengan batu-batu besar sepanjang 6 km.

Nampaknya ban Kenda Kwick masih menggunakan kawat, mungkin ban ini adalah bawaan pabrikan sepeda. Saya googling Kenda Kwick yang Saya pakai sekarang tidak ada di situs resmi Kenda.

Tapi kalau melihat bentuknya mirip dengan Kenda Kwick Journey. Cocok untuk touring, dengan medan trek aspal dan jalan makadam.

So, .. kalau pembaca masih galau mencari ban yang cocok buat touring. Saya rekomendasikan ban Kenda Kwick Journey.

CU at Next Artikel ..


Gowes Gaya 69

Hush ! jangan ngeres dulu ya, be positive ! Gaya 69 disini adalah aliran gowes sehat, gowes dari jam 6 sampai jam 9 pagi. Haghaghag !

Menurut beberapa literatur yang pernah Saya baca, waktu yang tepat untuk aktivitas olahraga adalah pagi sebelum jam 9 dan sore setelah jam 3.

Alasannya karena organ tubuh dalam kondisi maksimal direntang jam itu, dan radiasi sinar matahari juga masih bersahabat.

Dan, efek olahraga maksimal bagi tubuh bila dilakukan minimal 20 menit.



Kalau mengenai event Cuter yang gokil, NR sampai pagi, begadang, hujan-hujanan. Itu sangat tidak sehat, bukti paling aktual adalah salah satu peserta di event Cuter terakhir ke Cigeuntis sehari kemudian sakit batu pilek.

Yah, apalagi penyebabnya kalau bukan fisik yang kaget akibat disiksa tanjakan, udah nanjak, begadang, praktis tidur itu tidur ayam .. tidur tapi masih denger suara orang ngobrol. Ditambah lagi pulangnya hujan-hujanan.

Kesimpulannya, gowes sehat adalah gowes dipagi hari sebelum jam 9 atau sore dari jam 3 sampai jam 6 dengan durasi minimal 20 menit atau sekitar 10 km.

CU at Next Artikel ..




Cleat, Tanjakan, dan Kontroversinya

GA NANJAK .. GA ASIIIK !!! haghaghag .. boong itu, yang betul itu nanjak bikin termehek-mehek, bikin ngap-ngapan, bikin ngos-ngosan. Bikin kapok, tapi nagih ... bingung kan ? Udahlah ga usah dibahas, memang ga masuk akal.

Baru-baru ini, diinternal Cuter sedang ramai masalah cara melibas tanjakan dengan efektif dan menyenangkan, sehingga tak perlu sampai termehek-mehek.




Mungkin saking penasarannya, 2 orang cuters sengaja pakai sepatu cleat saat gowes bareng Cuter ke Curug Cigeuntis. Tapi hasilnya tidak tetap aja TTB di tanjakan S, haghaghag.

Padahal secara pendapat dari para master di Cuter yang raja tanjakan, cleat sangat membantu meningkatkan power. Lebih efektif karena ada power tambahan efek menarik pedal.

Merubah Gaya Gowes


Contoh cleat diatas Itu bukan Saya loh ya .. Masih kering kantong nih buat beli cleat .. padahal kali Cipamingkis sekarang udah banjir .. haghaghag. 

Kemarin itu .. saat di Curug Cigeuntis Saya justru masih setia dengan sandal gunung. Tapi dengan merubah gaya gowes, lebih tepatnya posisi badan saat melibas tanjakan.

Caranya begini, Saya memanfaatkan berat badan untuk menambah power kaki mengayuh pedal. Bisa dengan 2 cara :
  • Berdiri atau memajukan badan dan posisi (maaf) pantat lepas dari sadel.
  • menggeser badan hingga posisi pantat hanya sedikit menempel diujung sadel.
Kelebihannya, gerakan mengayuh pedal akan lebih bertenaga karena terbantu dengan berat badan. Gaya pertama untuk tanjakan terjal yang pendek dan gaya kedua untuk tanjakan panjang.

Sebaiknya cara diatas dilakukan dengan rasio gear yang agak berat, gear depan boleh no. 1 dengan kombinasi gear belakang tengah. 

Ide ini muncul karena jika menggunakan megarank tenaga dikaki masih tersisa tapi nafas habis.

Kelemahan gaya ini power atau tenaga akan lebih besar keluar, tapi hemat nafas. Kekurangan kedua harus disertai feeling atau merasakan kaki, bagian paha terutama agar tidak tertarik atau kram.

Alhamdulillah, sukses diterapkan ditanjakan S Curug Cigeuntis dan tanjakan sebelum pasar Cibarusah. Tapi .. lebih valid dan signifikan hasilnya setelah test ditanjakan super ngehe Curug Ciherang yang akan Saya remed Sabtu depan bareng PXR Bekasi.

Hasilnya akan Saya tulis dalam bentuk artikel selanjutnya.


CU at Next Artikel ..

Tips Gowes di Jalan Raya, Safety First !

Jangan sok jago dah, secara sepeda itu makhluk paling lemah di jalan raya. Apalagi kalau gobar (gowes bareng) terus jalan dikuasai, berjejer sampai 2 - 3 baris ... ckckckck !


Memang sih, pengalaman selama gobar banyak pengguna kendaraan bermotor yang menunjukan empati dengan cara angkat jempol, menyemangati, bahkan kadang diajak ngobrol. Tapi jangan terus Kitanya jadi nglunjak, dengan bersepeda seenaknya apalagi dijalan sempit.

  • Tips pertama adalah tetap dalam 1 baris, tetap berada di lajur paling kiri. Sekitar 1 meter dikiri jalan, ambil lajur kanan hanya untuk menyalip untuk selanjutnya tetap merapat dikiri dan 1 baris. Terutama dijalan ramai yang sempit, yang hanya ada 2 jalur berlawanan. 
  • Tips kedua, Menyalakan lampu safety, berwarna merah berkedip untuk belakang dan putih depan. Pada saat malam hari atau pada saat hujan.
  • Tips ketiga, pasang safety flag yang akan memudahkan pengendara kendaraan bermotor menyadari keberadaan seorang pesepeda di jalan raya.
Karena bersepeda di jalan raya sama berbahayanya dengan bersepeda downhill. Cuma potensi bahayanya saja yang berbeda. Jika disepeda downhill ancaman bahayanya ada ditrek yang curam, bersepeda dijalan raya bahayanya ada pada kendaraan bermotor.

Yang perlu mendapat kewaspadaan ekstra adalah truk ditanjakan yang termehek-mehek, kontainer yang suka mepet, angkot yang suka belok mendadak.

Maka diperlukan kedisiplinan dan tetap konsentrasi, kadang memang sangat menggoda. Ditengah perjalanan yang panjang, bosen, ngantuk, enak memang ngobrol dengan teman disebelah sambil gowes, tapi berbahaya.

Lihat-lihat situasi, bolehlah tapi dijalanan sepi seperti di jalur Bojongmangu kemarin saat trip Curug Cigeuntis, jalanan lumayan sepi .. hanya sesekali aja mobil melintas.

Keep Safety, Safety First !


CU at Next Artikel ..



DiY : Memasang Safety Flag di Sepeda (Touring)

Dapet request dari pembaca setia blog ini... om Pisang Kremes yang ternyata seorang blogger juga .. ini alamat blognya https://pisangkremes.wordpress.com/ mengenai bagaimana cara memasang bendera disepeda.

Tapi pasangnya disepeda touring ya .. percaya deh .. kalo dipasang disepeda untuk XC apalagi DH akan menjadi sangat aneh .. haghaghag ...



Yang diperlukan adalah :
  • Kabel tist
  • Joran pancing model tegeg atau fiber tanpa gelang-gelangnya
  • Bendera
Cara membuat :
  • untuk joran pancing pilih model tegeg atau joran pancing yang satu ruas. Jika masih ada gelang-gelang tempat pengait kenur lepaskan dulu
  • untuk joran tegeg,tidak perlu sampai merusak jika terlalu panjang. Cukup lepas satu persatu dengan cara didorong kearah bagian joran yang lebih besar. Sisanya bisa disimpan, masih bisa dipake buat mancing.
  • untuk panjang sesuai selera, kalo Saya 1.3 meter
  • ikatkan joran ke rack pannier dengan kabel tist, ikat dengan kuat agar tidak lepas saat dipakai touring.
  • pasang bendera, biasanya bendera merah putih, bendera komunitas, bendera kota atau komunitas yang pernah disinggahi, terserah .. tidak ada aturan bakunya.
  • jika menggunakan tegeg, tutup bagian bawah dengan karet ban dalam untuk mengantisipasi jika joran diatasnya lepas ada penahannya.


Bendera sepeda berfungsi untuk keselamatan di jalan raya, sebagai identitas dan sebagai kebanggaan. Sudah dibahas di link ini ... http://gowesforhealth.blogspot.co.id/2015/12/bendera-di-sepeda-apa-fungsinya.html.

CU at Next Artikel ..


#‎xpdc100curug 
" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 





Hosting Unlimited Indonesia