Hosting Unlimited Indonesia

NR, Sehat Ngga Sih ? Sebuah Kontroversi

Tubuh mempunyai mekanisme jam yang biasa disebut jam tubuh, menurut beberapa literatur. Malam adalah saat terbaik tubuh memerlukan istirahat. Disaat manusia tertidur maka akan terjadi regenerasi sel-sel tubuh, membuang racun-racun tubuh, mengembalikan kebugaran tubuh. 



Sampai akhirnya yang kita rasakan tubuh yang segar bugar saat pagi-pagi terbangun dari tidur. Dan rasa kantuk adalah sebagai isyarat tubuh kita memerlukan istirahat.

Dan juga udara malam, yang masih menurut sumber literatur yang sama, udara malam mengandung karbondioksida yang dikeluarkan oleh tumbuhan sebagai salah satu bagian proses fotosintetis tumbuhan.

Setidaknya, hal itu yang menjadi nilai minus dari kegiatan bersepeda NR (malam hari). Intinya, bukan sehat yang didapat malah bisa membahayakan.

Tapi, disamping sisi negatifnya.. ada juga sisi positifnya. Suhu lebih ramah, karena tidak ada lagi matahari tropis di tengah musim kemarau yang membakar kulit. Sangat berpengaruh ke stamina dan durasi, lebih enjoy ditanjakan dikondisi malam.

Ada nuansa berbeda, view sepanjang perjalanan menghadirkan pengalaman yang berbeda di malam hari. Dan juga waktu sampai didestinasi yang lebih pagi membawa keuntungan lain, disaat masih sepi, ramai oleh pengunjung lain.

Seperti halnya merokok, NR juga menjadi kontroversi apalagi yang sudah terlanjur ketagihan gowes malam hari alias NR. Demi sebuah hobi kadang sudah tidak ada pemikiran rasional.

Apalagi demam NR yang sedang menjangkit di Cuter bukan sekedar NR jarak dekat. NR-nya ke curug, NR plus begadang. NR dan mengorbankan jam tidur, ckckckckck.. emang udah 7% waras ...!!!





H-1, Prepare Bike Kemping Cibodas

Rencana berangkat dari Bekasi besok, Jumat tgl 23 Oktober 2015 jam 19.00 dari pospol Tol Bekasi Timur bersama om Didie untuk bergabung dengan om Doods di tikum 2 di Alfa Midi Cikeas.

Prepare, setelah kemarin chek kondisi sepeda sore ini packing-packing. Barang dan alat yang akan dibawa dicek satu persatu jangan sampai ada yang ketinggalan. Untuk selanjutnya masuk ke tas pannier.


Full gembolan untuk event kali ini, 2 tas pannier di rak belakang dan trunk bag di rak depan, masih ditambah cantolan berupa matras dan tenda yang diikat dirak belakang.

Cooking set masuk di trunk bag, coverbag siapa tau hujan, dan perbekalan makanan. Di pannier belakang ada toolset, sleeping bag, ban dalam cadangan, baju ganti, bantal portable (Saya ga bisa tidur kalo ga pake bantal, hehehhe..), dan yg terpenting hammock.

Dan ada juga Banner cuter, kunci serbaguna, kunci cone bearing, dan spirtus 1 botol. Ready, paling besok tinggal beli perbekalan makanan kopi, mie instan, dll.

Cuma masalahnya, kuat ga ya dengkul ini. Rute perjalanan melintasi puncak pas, udah kebayang dah tanjakan-tanjakannya. Haghaghag ...! 

Udah 2 hari ini doping kolang-kaling buat suplemen engsel dengkul, buat ngelumasin biar ga nyeri ... hehehehe..

Bismilllah, mudah-mudahan besok lancar !

Dengkul Cuter VS Teknologi Jepang

"Wah gile, Dengkul cuter, musti pake teknologi buat ngimbanginnya" teriak om Jauhari, sambil ngos-ngosan saat melibas tanjakan di jalur Tajur - Garunggang. 

Hehehe, maaf sebelumnya tulisan ini bukan berarti mencari menang-kalah. Karena Kita kan pelaku gowes piknik, golnya adalah mencapai titik destinasi, bukan siapa yang duluan sampai.

Tulisan ini menegaskan tentang ulasan Saya diartikel sebelumnya mengenai pentingnya rasio gear sepeda saat sudah mulai menjadi tanjakers, mulai hobi nanjak-nanjak. Ga nanjak.. ga asyik .. haghaghag .. ! Silahkan baca artikel ini, http://gowesforhealth.blogspot.co.id/2015/09/komposisi-gear-spesial-buat-nanjak.html



Gowes terakhir bisa dijadikan bahan rujukan dan analisa data statistik, yang bisa dianalisis korelasi antara tanjakan, dengkul, rasio GS, dan berat sepeda.

Spek Sepeda


Secara spek, sepeda Federal Wildcat Saya jauh tertinggal dari pada sepeda Dahon. Secara berat, sepeda Saya 2 kali lebih berat. Wildcat + gembolannya beratnya ditaksir mendekati 30kg, ketika Saya punya kesempatan coba Saya menenteng Dahon, hmm ga sampai 20 kg.

Secara spek rasio gear, gear terkecil Saya 24T - 36T. Dahon itu 22T - 40T, jauh banget ya ! Ngeri ya, spek si Dahon ini.. sudah cocok buat nanjak.

Spek Dengkul


Hahahahha.. kalo yang ini boleh diadu, dengkul Saya yang terbiasa gowes bareng om-om 7% waras dari Curug Hunter aka CuTer yang terbiasa melahap tanjakan-tanjakan ngehe dan super ngehe dan jarak yang jauh, masih bisa diandalkan.

Meskipun, om-om goweser di cuter masih banyak yang punya dengkul tukang becak,... Haghaghag ... tukang becak dilawan. 

Result


Ketika melahap tanjakan dengan trek keras, aspal atau jalan berbatu/aspal terkelupas, Dengkul masih sanggup nyalip rasio gear 22T - 40T. 

Tapi, ketika medan mulai berubah menjadi trek tanah pasir gembur, dengkul Saya K.O. .. teknikal knokout..haghaghag .. mungkin karena berat sepedanya ketika digowes ban tertanam amblas ke tanah gembur.

TTB dengan berat sepeda 30 kg dan berat sebelah kanan (karena tas pannier Saya hanya sebelah kanan saja yang terpasang), ditambah pijakan tanah yang meleset bikin frustasi,...

Sebetulnya, udah ada wacana di otak Saya untuk upgrade, minimal Crank dengan Chainring 20T.. tapi bulan-bulan ini belum tersisa dana untuk belinya.


Gowes Duo Blogger

Kalau semisal Saya bilang di Indonesia Raya ini yang punya hobi gowes plus ngeblog bisa dihitung jari, Anda musti mengangguk setuju. Mungkin jumlahnya puluhan, tidak sampai seratus dari sekian ratus juta penduduk Indonesia.

Sekarang gini aja deh, yang merasa masuk kriteria diatas ngacung dah, .. hehehe.. ga kelihatan ya,.. ganti dah.. silahkan komen disini, absen .. pasti hanya segelintir orang.

Dan bukan hal yang berlebih jika, kemarin minggu tanggal 18 Oktober adalah momen langka. Ketika dua orang goweser merangkap blogger aktif gowes bareng, .. jarang-jarang loh !

dlm blognya tidak pernah tampil kan sosok penulisnya.. Saya berhasil mengambil gambarnya secara sembunyi-sembunyi.. beliau adalah admin dari blog keren bersapedahan.wordpress.com

Beliau adalah om Jauhari, goweser dari Jakarta Timur sekaligus admin blog bersapedahan.wordpress.com, yang spesialis membahas mengenai hobi bersepeda.

Bertemu dengan teman baru yang mempunyai hobi sama menghasilkan obrolan-obrolan seru. Membahas mengenai kesukaan menulis blog, jumlah pengunjung, mengenai gowes ... pokoknya nyambung banget dah ngobrolnya.

Yang bikin penasaran adalah banyaknya komentar di blog beliau, padahal update tulisan terbaru seminggu sekali.. itu saja kalo ada acara gowes. Blog beliau sudah lama, sudah berumur tahunan .. mungkin itu kuncinya. Jadi sudah ada pembaca setia, jumlah trafiknya aja sudah lebih dari 80 ribuan.

Kalo blog ini, baru seumur jagung.. masih hitungan bulan, trafiknya masih kalah jauh.. meskipun Saya rajin update, hampir setiap hari ada tulisan baru di sini, hehehhe.. promosi ..!

Btw, momen langka dengan destinasi yang keren menjadi cerita tersendiri yang seru, mungkin bisa jadiin beberapa artikel. Dalam minggu-minggu ini akan banyak artikel membahas mengenai Stone Garden Gua Agung Garunggang.

Tungguin ya artikel berikutnya ..!

Garunggang, Stone Garden 50 Km dari Bekasi

Jika disebut Stone Garden GeoPark Ciletuh atau yang sejenis ada juga di Padalarang, mungkin Anda pernah mendengar .. tidak asing, karena sering muncul di tv atau koran-koran. Tapi kalau Saya menyebut Garunggang, .. dijamin Anda mungkin baru mendengar.

Kecuali Anda tinggal di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Yah, .. betul Garunggang adalah sebuah Stone garden meskipun dalam bentuk mini (tidak seluas Ciletuh) dan minus air terjunnya.

Garunggang adalah taman batu kars yang terbentuk jutaan tahun yang lalu yang terabrasi oleh air hujan hingga menonjolkan bebatuan dan membuang tanah-tanah yang menutupinya. Ditemukan sekitar tahun 60-an tapi baru beberapa tahun ini dibersihkan dan dijadikan tempat wisata.

Welsome Garunggang, Stone Garden Geo Park

Terbentang diarea sekitar 10000 meter, Garunggang terletak di sebuah bukit di kawasan Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Batu-batu kars yang berlapis dan beberapa gua yang menjadi daya tarik obyek wisata yang masih sayup-sayup terdengar. 

Jika Anda berkunjung ke tempat ini, harap menyiapkan segala macam akomodasinya sendiri. Tidak ada fasilitas apapun ditempat ini kecuali sebuah warung kecil yang jualan air kemasan, kue-kue, dan kopi. Tidak ada toilet, air bersihpun tidak ada setetespun kecuali air kemasan. Mungkin karena Saya mengunjungi tempat ini ditengah-tengah puncak musim kemarau ya ..

Dan ada abang-abang, mungkin penduduk setempat yang nongkrongin parkiran dan mengutip 10 ribu per pengunjung untuk tiket masuk dan parkir dan 15 ribu untuk jasa guide. 

Untuk kondisi jalan juga hanya berupa tanah berpasir yang akan sangat berdebu jika dilalui mobil dan bercabang-cabang tanpa ada plang penunjuk jalan. Ga bisa dibayangin jika kesini dimusim penghujan, pasti becek ga bisa dilewati, mana ga ada ojek.

selepas jalan raya terbentang jalan melintasi beberapa bukit, 100% offroad

Saya menyambangi tempat ini bersama seorang teman yang kebetulan mempunyai hobi yang sama. Gowes dan nge-blog. Beliau adalah admin dari bersapedahan.wordpress.com. Full gowes dari bekasi jaraknya kurang lebih 50 km sekali jalan. 

Bermodal gps dan nanya orang yang kami temui sepanjang jalan akhirnya mencapai lokai sekitar jam 12.00. Melewati rute Cikeas - Pasar Citeureup - Tajur - Garunggang.

Obyek utamanya adalah sebuah gua yang terletak di perut bumi, harus menuruni tangga sekitar 4 meter untuk mencapai mulut gua. Begitu sampai, aroma asam yang kuat yang sepertinya terbentuk dari kotoran kelelawar langsung menyengat hidung.

Kondisi gua Garunggang gelap gulita, harus berbekal cahaya dari senter jika ingin masuk lebih dalam. Saat itu ada serombongan mahasiswa penelusur gua yang sedang dilokasi.

pintu masuk ke salah satu  goa  di Garunggang stone garden geopark

Salah satu  Goa di Garunggang stone garden geopark

Jika Anda seorang goweser aliran offroad, tempat ini Saya rekomendasikan untuk dicoba. Selepas jalan raya di dusun Pabuaran, treknya full offroad, banyak tanjakan dan turunan tanah berpasir yang bikin Saya cukup frustasi.

Dengan kondisi tunggangan sepeda besi dan gembolan yang berat totalnya 30kg, serba salah, .. digowes ambles bannya ketanah berpasir, .. kalo ttb ampun beratnya. ditambah pijakan kaki yang meleset karena kondisi trek yang tanah gembur, debu dan pasir.

Turunan juga musti ekstra hati-hati, turunan curam dengan tanah gembur membuat roda mudah kehilangan traksi. Terhitung 2 kali Saya tersungkur sampai meninggalkan luka beset di lutut kanan, cocok banget kalo yang ber-xc ria.

See you di Next trip !

This Is Story About Me, My Federal, and My Hammock

Federal dan hammock itu ibarat saudara kembar ya, salah satu aksi seru adalah berhammock ria saat bike kemping. Seru dan simbolik banget. 

Hammock itu kantung tidur gantung, biasanya dipakai untuk kegiatan outdoor. Bisa buat kemping, atau bike kemping juga lumrah. Kalo dirumah dipakai anak-anak saya buat main ayunanan, .. haghaghag !

aksesoris .. Hammock, federal, kompor .. ngopi sambil berayun-ayun di hammock.. hmmmm ... memang hidup ini indah !

Setelah perjalanan gowes yang biasanya menempuh durasi berjam-jam, setiba ditempat tujuan rapiin sepeda, nyari semak-semak dengan 2 batang pohon yang lumayan besar dan kuat sebagai tiang memasang hammock. Berbaring meluruskan pinggang.. sempurna ..!!

Nyalain kompor, sekedar nyeduh kopi item dan segelas mie gelas .. puas banget ..! Memang hidup ini indah, ya ..! Sederhana dan murah, tapi perlu perjuangan extra keras menaklukan medan yang kadang tidak terduga.

Seperti kemarin saat gowes bareng bersama admin bersapedahan.wordpress.com. Dibuat frustasi oleh tanjakan dan turunan tanah berpasir yang kalo digowes bukannya lari malah ambles bannya. 

Sedangkan kalo ttb, federal Saya itu berat. Mungkin sekitar 30kg ... belum injakan kaki yang melorot licin di sandal gunung yang Saya pakai. Tapi itu jadi sebuah cerita seru ..!!!

Kaki ini yang paling berjasa, gowes ke destinasi yang indah-indah, kayaknya perlu diasuransikan ..

Bila diibaratin sebuah rumah, struktur rumah terdiri dari 3 ruang utama, teras, ruang tamu, dan kamar tidur. Teras adalah ruang terbuka, ruang tamu lebih dalam dan tertutup untuk umum, dan kamar tidur adalah privasi.

Gowes, sepeda, dan hammock bisa diibaratkan sebuah rumah. Gowes adalah ruang publik, semua orang boleh gowes. sepeda lebih private .. ga semua orang boleh memakai sepeda kita. Sedangkan hammock sangat pribadi. 

Kalo diukur levelnya, seorang yang sudah mengenal hammock sudah boleh dibilang sebagai cinta mati dengan dunia persepedaan. Bukan lagi setengah mati...


and.. the story of me, my federal, and my hammock is begin ...!

Hosting Unlimited Indonesia