Hosting Unlimited Indonesia

"Spacer" atau Ring Fork

Ditulis oleh : Nana Dabomb

Ialah salah satu parts pelengkap disepeda. Bentuknya seperti ring yg mpunyai ketebalan yg berbeda2. Mulai dari tebal 5/10/15/20/25mm.
Parts ini digunakan disteertube fork, diantara stem dan headtube (gb.1)
Sebenarnya brp sih jarak yg disarankan antara heatube dn frame ato brp spacer yg digunakan?
Mnrut ilmu yg sy dptkn di training basic mechanic (Build A Bike) dulu..

* Semakin stem dekat dgn headtube, itu semakin baik, kuat dn mantap. Ato semakin tidak ada jarak antara stem dn headtube itu smkin bagus. Dn headset sepeda akan terjaga performanya
* Semakin stem jauh dr headtube ato penggunaan spacer yg berlebihan, stem tidak akan kuat mencengkram steertube. Apalgi ditmbh sering offroad, headset akan cepet "oblak".
Dn penggunaan spacer yg berlebihan mmbuat kestabilan dlm gowes kurang terjaga.
* jarak maksimal yg disarankan antara headtube dn stem adalah 20mm. Ato mentok 25mm lah... itu diukur dari sisi atas headtube sampe sisi bawah stem.



gbr. 1

gbr. 2

gbr. 3
gbr. 4

Memang kebanyakn klo newbie biasanya memakai spacer berlebih, dgn alasan agar tdk terlalu cape mbungkuk.

Sebenarnya agar tdk terlalu mbungkuk bisa diatasi dgn pemilihan stem yg sudut kemiringannya tinggi (gb.2&3). Bila masih kurang, masih bisa dgn pemilihan handlebar yg rise nya (lengkungan) tinggi (gb.4).


Jadi bukan spacer yg dibanyakin ya masbro nti dikira 'leher angsa' hehehe..
Dn gowes membungkuk jg diperlukan jg saat kita mbutuhkan kecepatan lebih ato pd saat tanjakan.


So, segitu aja kali ya..
Smoga bermanfaat..

Ditulis oleh : Nana Dabomb

Rekor Baru : Full Gowes 182,8 km

Event Bike Camping Cibodas mencatatkan rekor baru, 182,8 km. Sebelumnya rekor pribadi Saya adalah Curug Cigamea, skitar 180 km PP Full gowes. 

Rekor itu terpecahkan tgl 25 Oktober 2015, rute yang ditempuh adalah berangkat start dari pos polisi Tol Bekasi Timur via Bantar Gebang - Kota Wisata - Cikeas - Sentul - Bendungan Katulampa - Gadog - Cisarua - Puncak Pas - Cimacan - Kebun Raya Cibodas.
Itu jaraknya 98 km, tercatat di cyclocom yang tersemat di sepeda Saya.



Rute pulang, Start dari Cibodas - Kota Bunga - Puncak Dua - Ciherang - Sukamakmur - Jonggol - Cibucil - Bondol - Rumah. Tercatat 84,8 km.

Besar kemungkinan akan pecah lagi rekornya seandainya Bike Camping Cijalu, Wanayas, Purwakarta Saya jadi ikut. Jaraknya dari rumah bisa 200 km lebih. Nanti .. pertengahan November 2015.

Halah, pentingnya apa ? urgensinya dimana? Haghaghag, biarin ... sirik aja loh ! Makanya gowes plus nge-blog biar bisa seru-seruan kita. Lumayan, nanti bisa buat cerita ke anak-cucu, haghaghag !

Brake the limit ...!!!


Curug Ke-7 & 8 : Seru Pake Banget

Dua hari yang melelahkan dan seru pakai banget. Melelahkan karena berangkatnya melahap 100 km yang diantara 100 kilometer, 30 kilometernya adalah tanjakan yang seakan tak berujung. 

Seru pake bangetnya karena sekali gowes dapet 3 curug, ... haghaghag ! Udah pada tau kan ? target utama saat ini adalah .. curug ! curug ! curug !

Curug ke-6 udah dibahas di artikel sebelumnya, .. ini linknya .. http://gowesforhealth.blogspot.co.id/2015/10/curug-ke-6-curug-cipamingkis.html. Kali ini adalah curug ke-7 dan ke-8. 

Curug Ke-7 : Cibeureum


Terletak di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, selepas pos 1.. sekitar 1 jam jalan kaki dari pintu gerbang atau sekitar 3 km. Tidak bisa bawa sepeda, sepeda harus diparkir di bawah.

Kondisi jalan rapi, tersusun dari tangga batu yang sudah sangat rapi, seperti ciri khas destinasi wisata di Taman Nasional Gunung Pangrango (TNGP) yang tertata apik.


Tapi rupanya, manajemen yang tertata apik di TNGP berakibat kepada harga tiket yang mahal, 18 ribu per orang. Karena 2 orang teman sepakat membatalkan untuk mandi di Curug Cibeureum, sebagai rasa solidaritas Saya ya juga, alasan lain karena duitnya mepet, .. haghaghag ! Maaf ya kalo ga ada foto-fotonya.

Curug Ke-8 : Curug CUTER


Acara mandinya akhirnya dialihkan ke curug tanpa nama yang ada diujung lapangan golf atau bumi perkemahan Mandalawangi, gratis! 

Saya tanya ke beberapa orang, curug ini ga ada namanya atau belum dikasih nama. Mungkin karena pecahan dari aliran Curug Cibeureum di atasnya.



Ya sudah Saya kasih nama Curug CUTER... haghaghag !

Ada cerita lucu dan bikin keki, Saya dan om Doods nemu labu jepang/siam. Sudah Saya rapikan dekat perlengkapan dan tas pinggang ternyata punya si Om yang berbaju putih yang difoto, ...  dengan tengsin Saya kembaliin, padahal rencana mau disayur di tenda nanti, haghaghag !

Di samping Curug Cuter ini ada  bentang alam berupa batuan bukit yang nyaris vertikal, keren ! masih nampak sebagian di sela-sela rindangnya pohon-pohon.


Sudah ya, .. petualangan hari itu berlanjut .. bergabung dengan teman-teman di tenda untuk mengikuti rangkaian acara-acara Bike Camping Cibodas ...

See you di Next trip !


Bike Camping Cibodas : Ajang Bertemu Para Legenda

Ajang serupa Bike Camping Cibodas ga boleh dilewatkan, jarak juga relatif dekat dan setelah hunting teman akhirnya mendapat 3 orang lain yang sepakat untuk full gowes dari Bekasi.

Kami berempat, Om Didie, Om Daniak, Om doods, dan Saya tgl 23 Oktober 2015 berangkat bareng dari Bekasi jam 7 malam dari pospol Bekasi Timur.

Rute yang kami ambil malam itu adalah via Cikeas, Sentul, mlipir tol, melintasi jembatan di atas Bendungan Katulampa, dan kemudian tembus di exit tol Gadog sekitar jam 11 malam.

Cerita seru gowesnya berawal dari Gadog. Gadog - Warung Mang Ade Puncak Pas itu sekitar 25 km. Dalam jarak 25 km itu yang ada tanjakan doang, huff !!! sampai termehek-mehek.

Kalo dilihat di speedometer, kecepatan Saya nanjak hanya 6-8 km per jam. Cuma cuaca malam yang dingin di jalur puncak yang membantu banyak. Plus sempat istirahat di sebuah kafe tak terawat sekitar 1,5 jam ... kami sampai di Warung Mang Ade jam 6 pagi.

Sejam di Warung Mang Ade, Kami bertemu dengan goweser dari Fedkalta (Federal Kalibata). Kemudian Kami turun, sampai di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas jam 8.30 .. nyari lokasi kemudian mendirikan tenda.

Meskipun Kami datang pagi, ternyata sudah banyak juga tenda yang berdiri. Sayang lokasinya di padang rumput terbuka, Saya harus menyingkir untuk memejamkan mata. Berhammock ria di bawah pohon-pohon cemara diujung perkemahan.


Ada sekitar satu sampai dua jam Saya sempat memejamkan mata, setelah kemarin begadang menyusuri tanjakan puncak pas. Sebelum matahari membangunkan Saya karena cahayanya menembus sela-sela daun pohon cemara yang sedari tadi melindungi.

Sekitar jam 3, Makan siang yang telat,... mandi di air terjun di ujung bumi perkemahan. Curug ini tidak bernama, karena memang hanya pecahan dari curug Cibeureum di atasnya.

Sudah Saya kasih nama Curug CUTER aja ya.. haghaghag ...!

Ini momen yang ditunggu, melihat-lihat sepeda-sepeda lawas yang keren-keren dan pesepeda-pesepeda lawas juga yang melegenda. Dan say hello dengan beberapa teman ...



Meriah juga acaranya, yang hadir melebihi quota... ada sekitar 300 orang yang berkumpul bike camping di Cibodas.


Para legenda itu ada Kang Cuham, om Tri, om Dado Sunandar (Sulep), om Dukun Sketsa, om Prambudi, om Broto Van Libro, termasuk teman seperjalanan om Daniak, Om Didie Alghifary, om Rudi Tris. Beberapa orang pernah bertemu yang lain baru sekali ini. Selama ini hanya mendengar tentang mereka dari cerita mulut ke mulut atau lewat media sosial.

Seperti om Rudi Tris, ini pertemuan kami yang ketiga.. sebelumnya bertemu di Leuwi Hejo dan Jatiluhur. Om Daniak .. beliau ini dari ABC (Asem Bike Community). Monster tanjakan, tanjakan panjang gadog - puncak, kelihatan enteng aja buat Dia, ckckckckck!

Dari om Didie Alghifary yang pulang kampung ke Surabaya dari Bekasi hanya 2,5 hari... Saya banyak belajar mengenai endurance. Dan masih banyak senior dan para legenda yang lain yang ga sempat Saya kenal. Minimal legenda dalam pengertian usia. Banyak Saya lihat orang-orang tua yang masih sehat bugar, ikutan gowes ke Bike Camping Cibodas.

Semoga Para Legenda itu selalu diberikan kesehatan dan Saya ingin di hari tua nanti tetap sehat dan bisa tetap gowes seperti mereka.

Salam hormat Para Legenda ...



Berani Main, Berani Cape, Ga inget Waktu !!!

Selalu menyenangkan ketika bertemu dengan para senior, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik. Kali ini mengenai komunitas, komunitas yang mainnya jauh cenderung sedikit pesertanya. Mengapa ?

Cuter, setiap ada event berburu destinasi ga pernah banyak, bisa dihitung dengan jari. Ternyata kenyataan ini juga terjadi di komunitas lain yang menganut paham main jauh. Hehehe, misal ABC (Asem Bike Community).



Kemarin, dalam event Bike Camping Cibodas Saya dari Bekasi dengan salah satu marshal ABC atau singkat kita sebut Asem aja ya, Om Daniak.

Dalam perjalanan ngobrol banyak, mengenai teknik endurance atau juga pengalaman di Asem yang anggotanya ga nambah-nambah. Hal yang sama Saya alami di Cuter.

Faktor penyebabnya kira-kira sama, untuk berani main jauh harus berani cape dan kadang lupa waktu. Berangkat pagi pulangnya bisa malam atau malah kadang dini hari. Itu yang ga semua goweser berani atau dengan kata lain, hanya sedikit goweser yang berani cape dan rela berkorban waktu.

Curug Ke-6 : Curug Cipamingkis

Dari pada debat kusir tentang kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan. ujung-ujungnya, ini pasti salah Jokowi. Yang bikin sesak nafas, mending Kita gowes piknik...

Nampak dilihat disepanjang perjalanan, barisan bukit-bukit di sekitar Sukamakmur selepas dari jonggol, meradang gersang. Rumput dan semak liar merangus, merah kecoklatan karena kemarau. 

Sedikit saja terpercik api, terbakar, pasti susah memadamkannya. Luasnya lahan serta topologi bukit yang terjal akan susah dijangkau pemadam kebakaran, ditambah sulitnya akses ke sumber air.

Curug Cipamingkis berada di Dusun Pinus, Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Tetanggaan dengan Curug Ciherang yang sudah Saya sambangin sebelumnya.

mejeng di tiketing curug cipamingkis

Sebenarnya kalo dinilai dari sisi keelokan, Curug Ciherang lebih bagus dengan curug kembarnya. Curug Cipamingkis lebih kecil debit air dan lebih pendek ketinggian airnya. 

Nilai lebih Cipamingkis ada  kontur tanah menyisakan lebih banyak tanah datar yang bisa dimanfaatin untuk kemping. Dan juga fasilitas pendukung seperti warung makan dan toilet yang lebih komplit.

formasi mini cuter di cipamingkis, om doods dan calon anggota baru

Terletak di hutan pinus, membuat Cipamingkis tampak asri, sejuk, betah berlama-lama di sini. Meskipun rombongan Saya sampai dilokasi ditengah siang, tapi .. adem ...

Sayangnya Saya tidak bisa berlama-lama ... sebenarnya ini bukan acara inti. Hanya mampir saja, karena rutenya melintasi area ini. Rutenya kebalikan dengan rute waktu ke Ciherang. Saya datang dari arah Cianjur menuju bekasi via Puncak Dua.

meskipun siang bolong, tapi karena kerindangan pohon pinus jadi terasa adem

Cocok buat acara kemping keluarga, sayang akses angkutan umum praktis tidak ada. Untuk mencapai Curug Cipamingkis Anda musti bawa kendaraan pribadi.

Yang perlu diperhitungkan adalah tanjakan-tanjakan yang ekstrim arah berangkat dan turunan curam rute pulang. Pastikan kondisi rem dan kopling kendaraan Anda.

Info tiket, perorang kena bea masuk 10 ribu dan untuk berkemah 35 ribu.
Hosting Unlimited Indonesia