Hosting Unlimited Indonesia

Persiapan Sebelum Touring

Orang bilang kalau terjadi kerusakan sepeda saat touring, disitulah seninya touring. Tapi bagaimanapun sebaiknya dihindari, dengan cara prepare kondisi sepeda sebelum berangkat. 

Ketika terjadi kerusakan rugi banyak dijalan,  disamping bete, susah cari part juga rugi waktu.

Seperti kejadian saat touring bareng Bikepe'a Indonesia ke Tanjung Lesung, selepas tanjung lesung sekitar 10 km ditanjakan tiba-tiba .. "pletak" .. ada suara diroda belakang. Seperti sesuatu yang patah.


Karena posisi sedang nanjak, Saya habiskan dulu sampai jalan datar dan cek. Ternyata jari-jari roda belakang patah satu. Mana patahnya dibagian sprocket, lebih susah .. musti bongkar sproket.

Ga bawa spare jari-jari lagi, alhasil Saya paksakan lanjut gowes dengan kondisi roda belakang speleng parah, sampai bannya menyentuh seat stay disalah satu titik.

Sebetulnya masalahnya bisa cepat ditangani jika Saya lebih siap. Prepare  part jari-jari dan tools pembuka sproket.

Tapi, okelah .. pelajaran berharga buat peturing pemula !


CU at Next Artikel ...


Liburan Ala Backpacker di Pantai Citeureup

Masih segaris pantai dengan Tanjung Lesung, ada sebuah pantai yang letaknya di Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Jawa Barat, pantai yang nyaman buat sekedar hang out atau kemping.

Suasananya adem sepanjang hari, dinaungi jejeran pohon kelapa yang meredam terik sinar matahari siang. Betah berlama-lama menikmati view gunung Krakatau dikejauhan.


Letak pastinya dikoordinat googlemaps -6.525755,105.701213. Sangat strategis, dipinggir jalan raya yang menghubungkan Panimbang ke Tanjung Lesung.

Saya ga yakin nama pantai ini namai saja Pantai Citeureup seprti nama desanya, terkesan masih liar dan tanahnya milik orang kota yang belum dipagari. Untuk masuk kesana hanya perlu jajan diwarung dan bayar uang parkir yang dikoordinir oleh ormas pemuda setempat.

Untuk parkir mobil 20 ribu, dengan fasilitas warung yang menyajikan ikan bakar, kelapa muda, dagangan kelontong, ada juga ayam bakar dengan harga yang masih masuk akal. Untuk ayam bakarnya 15ribu per potong sudah termasuk nasi dan kelapa muda 10 ribu per butir.Murahlah untuk ukuran tempat wisata. 


Fasilitas MCK masih kurang tertata, tapi akses air bersih melimpah. Ada sebuah sumur tua yang menurut penduduk .. sumur ini sudah ada sejak tahun 1965 dan belum pernah kering.

Sumur ini dijadikan sumber mata air utama, jika musim kemarau sumur disekitar kering. Penduduk sekitar menjadikan sumur ini sebagai sumber mata air. 

Yang menakjubkan, sumurnya terletak sangat dekat dengan pantai, ga sampai 20 meter. Tapi airnya jernih dan segar, tidak ada rasa payau seperti layaknya sumber air dekat pantai.

Untuk akses ke toilet bisa mengandalkan mushola yang letaknya sekitar 100 meter dari lokasi pantai atau pom bensin, sekitar 1 km arah pasar panimbang.


Saya bersama 16 orang beserta sepedanya dari komunitas sepeda Bikepe'a Indonesia dan bintang tamu satu keluarga dengan Livina bayar 30 ribu sebagai ongkos kemping semalam disini.

Jika dibandingkan dengan benefit berupa pemandangan laut yang indah, tempat kemping yang adem sepanjang hari, akses ke air bersih yang tak perlu bayar lagi, sunset dan sunrise juga dapat, makanan yang terjangkau, ckckckckc ...! Menang banyak.


So, jika Anda ingin liburan tapi budget terbatas.. Anda bisa menjadikan pantai Citeureup ini sebagai pilihan utama. Akses dari Jakarta keluar di tol Serang, menuju Labuhan, dari Labuhan terus ke selatan menuju Tanjung Lesung. 

Nanti akan melintasi Pasar Panimbang, dari situ tidak jauh lagi sekitar 7 km sign kanan dilokasi gps googlemaps yang Saya tulis diatas tadi.


Hmmm .. boleh juga kapan-kapan bawa keluarga pakai si Timor kemari. Kemping dimalam minggu, minggu pagi pulang ke Bekasi. Biaya terbesar untuk tiket tol dan bensin.

Satu orang tidur dihammock, tenda untuk 2 orang, dan dimobil 2 orang. Pas ...! Lebih hemat jika masak sendiri dan bawa bekal jajanan dari minimart. Disana tinggal bayar biaya parkir 20 ribu untuk 1 mobil beserta orangnya.


Koordinat Pantai Citeureup digooglemaps .. -6.525755,105.701213.

Liburan ... ga musti mahal kan ?

CU at Next Trip ...







Tour De Tanjung Lesung, (Kalau) Fullgowes 500 Km+ (Part 1)

Salah satu destinasi yang ingin Saya sambangi dari dulu tapi belum diberi kesempatan adalah Tanjung Lesung, selain Pantai Sawarna. Dan kemarin, 24-27 Desember keinginan itu terkabul.

Awalnya adalah ajakan dari sahabat Pickniker's, pas lagi libur panjang dan pas anak sulung minta liburan dikampung. Memang kalo udah jalannya mah semua seperti dimudahkan.

Cocok, anterin keluarga pulang kampung keesokan harinya cabut bersama sahabat Pickniker's bergabung dengan Bikepe'a Indonesia, Ke Tanjung Lesung kita, cuy !

Perjalanan gowes ke Tanjung Lesung diawali dari Mc D - Sektor 9 BSD. Sekitar jam setengah enam pagi, Saya sudah nongkrong di tikum pertama. Sambil menunggu yang lain, ngopi cemplang khas Mc D, mahalnya doang .. rasanya ngalor-ngidul. Masih jauh lebih sedap kopi fireship sachet, tapi sudahlah nikmati aja ...


Rombongan pertama berangkat dari BSD dipandu oleh om ... (sorry lupa namanya) menyusuri jalan-jalan tikus disekitar BSD. Dijamin dah kalo Saya disuruh mengulang rute yang sama ga bakalan ingat. Keluar masuk gang dan rute jalan-jalan perumahan bikin bingung.

Titik break pertama adalah warung gudeg tanpa nama yang katanya enak tapi ternyata nasi lembek dan teh hangatnya lebih mirip orson. Udah bete aja dari kopi cemplang di MC D ditambah gudeg yang rasanya ga jelas dan sahabat-sahabat dari FEDE yang molor kayak karet.



Mood mulai membaik ketika ritme gowes sudah mulai stabil, menyusuri rute BSD menuju Tenjo melewati pertigaan TigaRaksa. Suhu dijalan masih relatif nyaman buat gowes, masih sekitar jam 9 pagi.

Selanjutnya rute yang ditempuh menyinggung Bogor digaris perbatasan Tangerang - Bogor, daerah itu bernama Tenjo. Diperempatan Tenjo, ambil jalur kanan menuju arah Maja.

Suhu diatas jalan beton sudah mulai menyengat, membakar punggung dan silau. Ditambah jalanan yang masih dicor berdebu dan harus antri 1 jalur dengan kendaraan lain. Tapi okelah, masih mending daripada break kelamaan bikin ngantuk.


Menjelang tengah hari Saya sudah mulai memisahkan diri dari rombongan besar. Berdua dengan om Sunita memasuki Kota Rangkasbitung. kontur jalanan sudah mulai rolling, naik turun. Tapi lumayan adem, dipayungi pohonan yang lumayan rimbun ditepi jalan.

Berdasarkan petunjuk googlemaps, rute selanjut bercabang .. ke kiri menuju pusat kota Rangkas atau ke kanan menuju Cikande. Diputuskan ambil jalur kiri menuju pusat kota.

Ternyata sesat, pilihan ke kiri malah memutar. Alhasil, sudah menunggu lama tapi rombongan utama Bikepe'a rute BSD tidak juga terlihat.


Berbekal Googlemaps, Kami mencari rute untuk kembali bergabung dengan rombongan utama. Dibatas kota Rangkas - Pandeglang dengan rombongan utama yang ternyata sudah bergabung juga dengan rombongan dari Kalideres.

Saya berdua dengan om Sunita sempat dihentikan digerbang perbatasan Rangkasbitung oleh seorang Om-om yang ternyata adalah seorang federalist. Kami diajak masuk, kerumah makan yang ternyata milik beliau, ngobrol dan menengok Federal AP miliknya yang bercat merah.

Tapi tidak lama, karena rombongan yang dibelakang sudah mulai melintas satu-persatu trip dilanjutkan perjalanan menuju Pandeglang. 



Rencana awalnya rombongan turing Bikepe'a akan bermalam dialun-alun kota Pandeglang. Tapi sedikit rancu, om Budi dan om Asep berbeda persepsi. Ketika di terminal Pandeglang menurut om Budi Saya harus terus dan bermalam dipantai Labuhan. 

Saya masih dengan om Sunita belok kiri dilampu merah terminal Pandeglang melanjutkan perjalanan .. hmmm.. saat itu sekitar jam 4 sore. Masih cukup waktu sebenarnya. 

Tapi ketika Kami berdua sudah jauh dari terminal sudah sekitar 20 km lebih ada telepon dari om Aleq .. rombongan utama akan menginap disekitar termina... hadeh ..!

Akhirnya Kami berdua dengan om Sunita memutuskan untuk bermalam di SPBU sebelum Labuhan, saat itu sudah menjelang jam sembilan malam.

... bersambung ...



CU at Next Trip ...










Nengok Gunung Batu - Bogor

Serius, kemarin itu cuma nengok aja.. ga sampe ke lokasi. Cuma sampai dipertigaan terakhir yang lurus ke Gunung Batu 3, kanan Gunung Batu 1,2 trus balik kanan via Mengker. Karena penasaran aja, sering lewat cuma liat dari kejauhan, menjulang.



Berbeda sendiri dari hamparan bukti-bukti yang tertata apik kalau diliat dari jauh. Hmmm.. belakangan memang ternyata lagi ngetren juga bagi yang suka kemping.


Dan cerita perjalanan ke Gunung Batu sebenarnya lebih ke uji mental. Sampai mana kuat menahan nafsu dan emosi kalau ketemu tanjakan terus tanpa teman. Apa masih kuat atau tergoda terus balik kanan.



Ternyata lulus, sampai dilokasi dan tidak atau belum terbersit niat buat balik kanan. Secara tanjakan-tanjakannya sih masih manusiawi, tidak terlalu menyiksa seperti Puncak 2 aka Ciherang.

Sendirian, sampai di Cibucil sebenarnya sudah mendua. Niatnya maksudnya, ada niatan mau lurus aja ke Penangkaran Rusa, tapi begitu melewati Cariu ada plang dipertigaan ... kanan Gunung Batu, Puncak 2.

Saya trace diGooglemaps, ternyata cuma 18 km. Ya sudah, lebih dekat dari Penangkaran Rusa. Kembali ke niat awal dari rumah ... Gunung Batu.


Bocoran rute nih, bagi yang mau ke sekitar Puncak 2, Cipamingkis, atau Curug Ciherang. Untuk menghindari tanjakan Puncak 2 dari arah Sukamakmur Anda bisa lewat rute Gunung Batu 3 naik ke Puncak 2. Tanjakannya ebih ramah didengkul, jarak juga selisih tidak signifikan.

Tipikal jalanan dirute Cariu - Gunung Batu mirip dengan pertigaan Balekambang - Cikegbrong, tanjakan alus tapi panjang. Ga berasa tahu-tahu berat aja digowes.



Iseng juga ya ternyata gowes sendirian, apalagi ketika melewati kawasan yang kosong. Kanan lembah, kiri perbukitan yang tanahnya sudah dikavling oleh orang-orang kota. Sesekali aja melintas sepeda motor, dengan frequensi yang sangat jarang. Ga ada teman ngobrol.

Oh ya, sedang musim buah sekarang ini .. disepanjang rute rumah-rumah penduduk menggelar duren dengan tempat seadanya. Bahkan ada yang tergeletak begitu saja di tanah cuma 3 buah duren, nampaknya itu adalah hasil kebun, memang dipekarangan rumah penduduk banyak ditanami pohon duren. 

Sayang Saya ga doyan duren, jadi lewat aja.



Sekitar jam 1.30 siang yang lumayan terik hari itu, Saya sudah memasuki turunan terakhir menjelang Gunung Batu, turunan yang sangat tajam.Melipir dulu cari warung, laper. Semangkok mie soto menjadi pengganjal perut, plus telor dan segelas teh manis.


Ngobrol dengan penduduk yang nampaknya adalah penebang pohon .. diliat aksesoris yang menempel dipinggan, sebilah golok. 

Oleh si Pak Penebang pohon saya disarankan untuk ambil rute tengah untuk perjalanan pulang. Via Mengker yang nanti akan tembus di Cikegbrong - Balekambang. Itu rute paling pendek.


Koordinat googlemaps Gunung Batu : -6.601672, 107.052778

Oke siap pak .. pulang lewat Mengker. Setelah bayar-bayar, lanjut menuruni turunan tajam, sempat foto-foto .. ada sebuah bangunan mirip vila dengan background Gunung Batu pas ditikungan turunan tajam. Keren ...


Karena ini event ga resmi alias sekedar iseng, Saya tidak berniat lebih jauh lagi. Sampai dipertigaan yang lurus ke Gunung Batu 3, kanan ke Gunung Batu1,2 Saya memilih putar badan. Pulang.

Via Cikegbrong, ternyata oh ternyata .. banyak juga tanjakannya ya.. Terhitung Saya harus melintas beberapa bukit sebelum sampai di Cikegbrong.


Ohya, FYI .. disekitar Gunung Batu ada curug juga, namanya Curug Cibengang atau Cibengeng. Oke .. buat next trip. Sambil mendaki ke Puncak Gunung Batu.

Selanjutnya, selepas dari Cikegbrong, pertigaan Balekambang, ambil kiri menuju jonggol. Ini adalah rute yang sering Saya lewati. Rute yang sama ke Ciomas, Cigeuntis.

CU at Next Artikel

Sepeda Untuk Happy

Seiring perkembangan zaman, sarana transportasi juga makin beragam dan canggih. Sepeda yang notabene merupakan salah satu moda transportasi yang sudah bisa dibilang kuno, tapi masih eksis sampai sekarang.

Meskipun ada pergeseran fungsi, bukan sebagai moda transportasi .. sekarang lebih berfungsi sebagai sarana olahraga.


Di Indonesia, khususnya Bekasi ... makin marak dan jamak orang bersepeda diakhir pekan dengan atribut lengkap sebagai ciri khas seorang goweser, misal helm, jersey, sarung tangan.

Memang diantara banyak manfaat sepeda, sepeda untuk happy adalah yang paling besar dirasakan manfaatnya. Selain fisik bugar karena gerakan mengayuh membuat jantung memompa darah lebih lancar dan paru-paru menyuplai oksigen lebih banyak.

Efeknya, meskipun cape tapi perasaan menjadi fresh dan badan menjadi berkeringat. Apalagi jika gowesnya menuju destinasi yang indah seperti curug dengan cuaca yg sejuk, dan air yg dingin.
Akan menjadi pengobat stress yang menumpuk selama sepekan akibat dari rutinitas dan beban kerja selama 5 hari sebelumnya. Senin, kondisi badan fit dan kondisi hati fresh, siap tempur lagi.

Tapi apa jadinya jika suasana yang menyenangkan disetiap gowes akhir pekan juga dikotori dengan mengeluh, ngomel. Hilang esensi utamanya. Tipikal seorang goweser yang selalu mengeluh dan ngomel karena trek yang dilalui saat gobar dianggap terlalu berat, bisa menurunkan mood dan menjadikan suasana tidak cair lagi.

Solusinya, salah satunya dengan memilih-milih destinasi.. jika dirasa terlalu berat jangan ikut. Tidak.usah gengsi. Atau lebih bagus gowes sendiri, cape atau menyerah tinggal balik kanan.

Atau main sepeda di trek xc aja yang jarak tempuhnya masih belasan kilometer. Biasanya main di trek xc bila jarak treknya jauh .. sepeda diloading sampai lokasi.

CU at Next Artikel

Gowes Ramah Teknologi

Zaman sekarang, teknologi sudah demikian canggihnya. Kalau dulu untuk penuntun arah harus punya alat khusus, GPS Tracker. Sekarang sudah menyatu semua dismartphone. Tentunya smartphonenya harus yang sudah support GPS, RAM yang mencukupi, Memory external yang lega.

Demikian juga dengan kamera, kamera digital malah kalah fitur. JX650 (Fujifilm) kalah bagus hasil jepretannya dengan Asus Z-5.


Nah sekarang, mari kita berkenalan dan menelisik lebih jauh dengan beberapa fitur dismartphone dan beberapa aplikasi yang akan sangat membantu untuk gowes.

  • Strava

Yang pertama adalah aplikasi untuk merecord rute trip yang kita tempuh. Strava, sebenarnya masih ada endomondo juga, sejenis. Berguna untuk merekam rute yang bisa kita share ke pengguna lain.

Terus ada Catatan mengenai jarak tempuh, durasi tempuh, kalori yang terbakar, dll.

  • GoogleMaps

Ini adalah aplikasi pembunuh GPS Tracker, dengan tingkat akurasi yang bisa diandalkan Anda tidak perlu takut tersesat lagi. Tinggal search tempat destinasi, Googlemaps akan menggelar peta dengan point yang bergerak sesuai dengan gerakan Anda.

Sekarang tersedia juga fitur offline. Akan berguna jika signal GSM tidak menjangkau lokasi tertentu. Tapi fiturnya tidak selengkap online. Hanya menyajikan peta dengan petunjuk rute, tanpa detail petunjuk arah.

Tapi, secanggih-canggihnya teknologi, gps juga punya kekurangan. Jika masih bingung Anda bisa memakai GPM, alias nanya pakai mulut. Haghaghag ...!

  • Kamera

Kelebihan kamera handphone disamping resolusi sudah semakin besar, .. sudah diatas 10 MP. Juga software pendukung yang realtime, artinya ketika akan mengambil gambar bisa diatur mode menyesuaikan kondisi.

Dan juga setelah mengambil gambar bisa langsung diedit, crop, warna, dan seabreg mode lain yang kadang bisa bikin bingung.

Belum kalau ditambahkan aplikasi vendor ketiga macam Instagram atau 360. Hasil jepretan bisa menjadi sangat indah, melebihi jepretan kamera digital.

Itu yang Saya rasa wajib dimiliki dan setiap goweser harus menguasai. Disamping buat keren-kerenan, buat narsis, juga memudahkan diperjalanan.

Tapi tentunya harus didukung oleh spek smartphone yang mumpuni dan jaringan GSM  yang bisa diandalkan. Yah, setidaknya smartphone yang RAM 2 GB dan operator selular telkomsel atau indosat atau XL yang sebaran signalnya sudah merata.

CU at Next Tips...





Hosting Unlimited Indonesia