Hosting Unlimited Indonesia

Bisa Karena Kepepet

Pernah dengar cerita orang-orang banyak, katanya kalo lagi dikejar anjing, pagar 3 meter juga bisa diloncati. Cuma "mesem" aja dengernya, tapi ... kemarin Saya membuktikan .. omongan itu ternyata ada benarnya.

Cerita ini adalah cerita nyata, bukan isapan jempol. Pengalaman hampir kehabisan duit dijalan pulang dari tdp#7. Sedangkan kondisi perjalanan masih sekitar 400 km dari rumah, duit tinggal selembar 100 ribuan.


Bagian yang serunya adalah gowes dari Pameeungpeuk, Garut ke rumah di Bekasi yang berjarak sekitar 250 km. Ditempuh dalam 20 jam lebih, praktis istirahat hanya sekedar minum dan makan. Selebihnya gowes diatas sadel. 

Kalau lihat dipeta, nyaris membelah pulau Jawa dibagian tengahnya. Gowes dimulai dari Pameungpeuk selepas subuh pitsop pertama adalah Garut, rutenya melewati Bayongbong 84 km. Yang ajaib rute ini adalah mendaki bukit-bukti disekitar Gunung Cikuray, elevasinya lebih dari 1000 meter. Ajaibnya disini dengkul asyika aja diajak gowes.



Sebelum azan Dhuhur Saya sudah mencapai terminal Guntur, Garut Kota. Makan siang nasi rames didepan terminal, sambil memperhatikan bus-bus AKAP, hehehehhe.. nyari loadingan. Duit sebenarnya masih cukup. Sampai ke Bekasi plus sepeda kisaran 60 ribu, duit dikantong masih 80 ribu lebih.

Tapi ternyata ada bus masih lama, sekitar jam 3 sore. Akhirnya membulatkan tekad lanjut gowes sampai Bandung, Sekitar 48 km. Perkiraan bisa sampai sekitar jam 3 atau jam 4. Baru disana nanti cari bus buat loading.



Rute Garut - Bandung via lingkar luar Nagrek, sekitar 48 km. Sampai di Nagrek diguyur hujan lebat. Asyik, ... gowes sambil hujan-hujanan itu paling seru. Dengkul jadi lebih adem .. haghaghag. Sampai di Cimahi kisaran jam 4.

Cape ya ternyata gowes dari arah Nagrek menuju Cimahi via Rancaekek, Cibiru ... cape antri dilampu merah. Cape dan buang-buang waktu, ada 7,8,9 atau 10 lampu merah disepanjang jalan yang lurus terus itu, ga yakin juga jumlah pastinya .. yang jelas banyak banget.



Lanjut dari Cimahi arah Padalarang masih dalam kondisi gowes diguyur hujan. Menjelang maghrib sampai di Cipatat terus ke Rajamandala. Disini Saya break karena rem depan patah dibagian springnya. Nah .. disini baru nyadar ternyata Saya sudah masuk Cianjur. Padahal rencana awal lewat Purwakarta, ya sudahlah .. tanggung lanjut ... ! Lupa kalau mau loading di Bandung ! Haghaghag !

Dipertigaan .. hmm tapi Saya sampai sekarang belum tahu namanya, ada plang marka jalan menunjukan Saya harus belok kanan ke Jonggol. Saat itu sekitar jam 7 malam. Saya lanjut terus .. mulai memasuki area yang sepi dan jarang rumah, hanya warung-warung yang sebagian besar tutup.

Terus, gowes terus sampai gempor .. hagahghag .. masuk Cikundul .. nanjak bro, panjang dan ga abis-abis ada kali ya 20 km malah lebih sampai Pinus, baru setelah itu turun sampai Cariu.

Sampai disini sudah tidak ada nafsu buat foto-foto, lagian sudah malam. Jonggol terus Cileungsi, aman Saya kenal baik daerah ini. Sekitar menjelang jam 2 malam. Benar dah Tanjakan sekitar Cikalong Kulon itu makan waktu dan tenaga.

Jam 2.30 dini hari, .. Saya sampai rumah .. lega ..! Nyaris tidak percaya, Saya gowes membelah pulau Jawa dibagian yang terlebar .. 248 km dalam waktu sekitar 20 jam, nyaris tanpa istirahat.. hufff! Kalo suruh ngulang lagi kayaknya ga bakalan mampu .. namanya juga orang kepepet. Sampai dirumah uang masih sisa 20 ribu 400 perak !

Almost unbeliefable ..!


CU at Next Artikel ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬

 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 



Liputan TDP#7

Kemeriahan Tdp#7 pecah dipagi hari, ketika para peserta tumpah di lokasi start, halaman plaza Telkom Tasikmalaya yang tidak seberapa luas.

Jalanan depan plaza Telkom ditutup untuk umum, start dimulai jam 8 pagi mengambil rute Jl. Merdeka - Manon Jaya - Banjarsari - Tanjakan Karangnini - pantai Pananjung Pangandaran.


Tdp edisi ke-7 diikuit hampir 2500 peserta dari 22 kota di Indonesia. Wow, merupakan event terbesar di Indonesia. Event berkumpulnya para goweser dari seluruh penjuru Indonesia yang menempuh rute 108 km.

Menurut Saya, daya tarik utamanya adalah Pantai Pangandaran yang cantik dan sudah dikenal.

Kalo dari segi acaranya tidak ada yang spesial, seperti acara funbike lainnya. Hanya rutenya yang terbilang jauh untuk ukuran funbike.

Standart acara funbike seperti doorprice, live musik. Yang berbeda ada acara bike camping di pantai Barat Pangandaran, meskipun banyak juga yang nginep di hotel.

Saya hadir disini bersama, ber-10 gabungan antara tim Pickniker's dan Cuter. Ada Saya, om Doods, om Tantowi, om Sunita, om Aleq, om Cahyo, om Wowor, om Heru, om Didie, dan om Aden.

Racun Baru itu Bernama Solo Trip

Sejak berpisah dari rombongan pickniker's dan Cuter di Parkiran Green Canyon, Cijulang, Pangandaran Saya melanjutkan perjalanan sendiri. Rute pulang ke Bekasi dari acara TDP#7 sambil mampir-mampir didestinasi yang lain yang akan ditemui disepanjang perjalanan nanti.

Berarti mulai Minggu siang sampai Rabu dini hari Saya sampai dirumah. Saya menempuh perjalanan hampir 400 km, sendirian. Solo Trip. Bukannya rasa takut malah Saya merasakannya sebagai nikmat.


Saat solo trip itu, bebas sebebas-bebasnya yang menghalangi cuma limit waktu dan kondisi dompet. Ritme kayuan sepeda juga bebas, tidak ada yang dikejar dan tidak ada yang ditinggal.

Saat istirahat juga bebas, bisa kapan aja dan dimana aja, mau cepat mau lama tidak ada yang ditunggu. 

Saat solo trip juga nyali dan mental benar-benar diuji dan harus siap. Meskipun dalam solo trip pertama Saya persiapannya masih mentah. coba, ban dalam aja ga bawa... untung ga bocor dijalanan.

Masih ada keputusan-keputusan konyol dan teledor yang mengacau. Misal, saat perhitungan rute antara Cipatujah ke Pameungpeuk yang 32 km. Saya pikir bisa selesai dalam 2 jam, karena ketidaktahuan bahwa ada tanjakan lawangangin, akhirnya kemalaman dijalan.

Atau saat lupa belok dari Cimahi harusnya belok kanan ke Padalarang di pos polisi (pertigaan) akhirnya kebablasan via Ciranjang, Jonggol  yang membuat waktu molor lebih dari 2 jam.

Okelah, wajar kalau nervous dan masih banyak salah disana-sini. Namanya juga kesalahan pertama. Yang jadi pertanyaan kapan mau "solo trip" lagi ?


CU at Next Artikel ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 


TDP#7 : 800 km Fullgowes

Bekasi - Karawang - Purwakarta - Padalarang - Cimahi - Cibiru - Rancaekek - Nagrek - Malangbong - Gentong - Tasikmalaya - Pangandaran via Banjarsari. Itu Rute berangkat, Fullgowes.

Pangandaran - Cijulang - Ciaptujah - Pameungpeuk via Sancang (loading 32 km)- Garut - Lingkar Nagrek - Rancaekek - Cibiru - Cimahi - Cipatat - Rajamandala - Cirancjang - Cikalong Kulon - Jonggol - Cileungsi - Bekasi Gowes, rute pulang.. Sejauh 837 km .. yang fullgowes 795 km. 


Ini adalah trip terberat selama cerita trip gowes Saya, bukan hanya secara jarak. Tetapi, tahu sendiri jalur selatan. Rute memotong jalur selatan Jawa Barat berangkat nanjak, pulang juga nanjak.

Tanjakan-tanjakannya juga tidak tanggung-tanggung jaraknya. Misal dari Ciganea, Purwakarta sampai Padalarang itu sejauh 50 km lebih didominasi oleh tanjakan.


Ada juga Malangbong, tanjakan panjang melelahkan berpacu dengan konvoi kendaraan berat. Beberapa kali buang jalan untuk menghindari kendaraan yang nyalip ambil jalur kanan.

Menjelang Pangandaran ada tanjakan Karang Nini, mendaki bukit panjang juga, mungkin sekitar 10 - 15 km. Berputar-putar dibukit, dibalik bukit itulah wilayah Pangandaran.



Pulangnya, tanjakan panjang ada di Sancang, tanjakan Lawangangin Sancang sampai Pameungpeuk. Meskipun diloading disini karena pilihan yang paling masuk akal menghadapi situasi yang sulit.


Kemalaman dirute yang sepi dan rawan begal, sendirian, dan mengejar waktu. Akhirnya ditolong oleh si om supir truk tronton bermuatan semen yang menuju Rancabuaya via Pameungpeuk.


Rute Pameungpeuk - Garut via Boyongbong juga rute panjang dengan elevasi tinggi yang sangat menguras tenaga, panjangnya sekitar 80 km.


Terakhir di rute ini adalah tanjakan dari Cikundul sampai Pinus, Cianjur. Tanjakannya serasa ga habis-habis. Dengan stamina yang sudah mulai menurun karena gowes dari pagi buta sampai tengah malam, praktis 20 jam gowes dengan jeda istirahat sekedar makan dan ngopi.


Menjadi rangkaian cerita seru dan membanggakan.

Awesome ... !


CU at Next trip ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 

Jejak Cuter Di Green Canyon

Green Canyon atau dalam bahasa lokal Cukang Taneuh, merupakan sebuah sungai yang terletak di Cijulang, Pangandaran. Dinamakan Green Canyon didasarkan pada warna air disungai ini yang berwarna hijau .. dan air sungai yang lain disekitar sini memang berwarna hijau.

Yang membedakan, Cukang Taneuh ditempat yang dijadikan objek wisata .. aliran sungainya membelah bukit karang. Mengguratkan relief-relief dibebatuan, ada juga stalakit dan stalakmit seperti yang bisa dijumpai digoa, tapi bagian atas Cukang Taneuh terbuka.


Sebenarnya kunjungan Kami kesini adalah rangkaian acara tambahan Cuter dan Picknicker's di TDP#7. Malam hari, disela-sela acara TDP#7... ketika sedang ngumpul sambil ngopi-ngopi di Pantai Pangandaran. Saya mengajak 9 orang yang lain ke Batu Karas, atau Batu Hiu, Atau Green Canyon alisa Cukang Taneuh.

Tidak ada kata ya, .. sampai obrolan berganti topik. Baru keesokan harinya, Saya membulatkan tekad melanjutkan tekad untuk melanjutkan trip ini sendiri. Yang lain sedang berkemas, Saya masih santai ngopi. Sadar ketika sepeda Saya sudah diloading rapi dimobil bak, Saya protes, tapi ternyata 8 dari 9 orang tim setuju melanjutkan trip, pilihannya jatuh ke Green Canyon.


Lanjut, mobil mulai bergerak menuju Green Canyon. Sekitar jam 9 Kami sudah sampai, cukup dekat .. hanya 26 km dari Pantai Pananjung. Sempat ciut mendengar harga yang ditawarkan guide .. 200 ribu per orang paket lengkap .. perahu, makan sekali dan rafting menyusuri sungai sekitar 1 jam.

Kami cuma ber-9 sedangkan paket 1 perahu 6 orang akhirnya bergabung abang sopir dan Tante Lis dan Suaminya jadi pas 12. Awalnya hanya ambil paket perahu Saja 150 ribu per perahu dibagi 6 orang. Baru disetengah jalan ditawari oleh guide yang diperahu 80 ribu per orang termasuk rafting 1 jam, tapi belum makan. Sepakat, masih masuk akal harganya.


Klimaks trip kali ini justru disini, memacu adrenalin dikuatnya arus dan licinnya batu-batu. Hehehehhe, Saya sempat terseret arus .. akibat batu yang licin lumayan pinggang dan dengkul nabrak karang.

Ditambah relief dan susunan batu, stalaktit dan stalakmit berpadu sedap dipandang. Disela-sela batu yang menjorok kedalam selalu menetes air bersih yang membuat  suasana menjadi sejuk, seru dah pokoknya, pakai banget.


Explorasi sampai di Pemandian Putri PP sampai ke lokasi awal didermaga kurang lebih makan waktu 2 jam. Selesai dari Green Canyon, sisa rombongan kecuali Saya pulang ke Bekasi. Saya masih betah disini, izin cuti 7 hari terlalu sayang kalau pulang cepat. Selanjutnya Saya akan ke Batu Karas.



Lokasi Cukang Taneuh alias Green Canyon menurut koordinat GPS Googlemaps : -7.692835, 108.451343

CU at Next Trip ...

Arah Jalan Pulang, Via Pameungpeuk Garut

Arah jalan pulang dari tdp#7 mengambil rute Pangandaran - Cijulang - Cipatujah - Sancang - Pameungpeuk - Garut - Bandung - Bekasi. Start dari Batu Karas setelah selesai pekerjaan terlalu siang, habis duhur.

Rute ini Saya dapat dari Om Dam 6 (baca damsix), seorang beachboy dan instruktur selancar di pantai Batu Karas. Mengenai sosoknya Saya ingin mengulasnya dalam artikel sendiri.

Info yang Saya dapat, rute ini menyusuri sepanjang pantai selatan menuju arah barat. Memang indah pemandangannya, banyak spot pantai-pantai wisata.

Mengejar sebelum jam 5 sampai terminal Ciheras, Cipatujah.. menurut info dari "intelejen warung kopi" ada bis yang akan membawa ke Pameungpeuk atau Garut.



Tapi terlambat, Saya menapakan ban disana ketika bus terakhir sudah lewat. Ya sudah.. Saya lanjut aja gowes sampai Sancang atau Pameungpeuk.

Ternyata Saya salah perhitungan, sampai menjelang maghrib Saya tertahan hujan di tanjakan kedua Sancang. Mlipir ke warung kopi.

Ngobrol dengan supir truk tronton, Saya baru sadar tanjakan yang akan Saya lewati didepan, super ngehe dan rute panjang sepi kiri pantai, kanan hutan karet. Sopir truk akan konvoi 6 atau 7 truk ketika melintas dimalam hari.

Rupanya ga bohong cerita si om supir yang baik hati ini. Tanjakannya panjang, lama, dan ekstrem pake banget. Sepi, jikapun ada yruk dari arah yang berlawanan, mereka konvoi. Ga ngbayangin kalau Saya tetap nekat lanjut,.. horor..!

Untung si om sopirnya baik hati menawarkan tumpangan loading sampai Pameungpeuk. Okelah, pilihan yang paling memungkinkan disitiuasi itu. Akhirnya si Alleycat naik ke truk teonton bermuatan semen.

Saat ini, jam 07.45 Saya dalam perjalanan rute berikutnya,... Pameungpeuk - Garut sekitar 80 km rutenya mendaki Gunung Cikuray.

Batu Karas, Teluk 34 km dari Pantai Pangandaran

Seperti mengulang kembali kisah-kisah diawal tahun 2000-an. Saat masih sering backpackeran sendirian ke pantai atau ke gunung. Hari ini, Saya mengulang. Selesai acara TDP#7 ngebolang sekitar pesisir Pangandaran.

Meskipun "racun"nya bekerja semalam, Saya berhasil membujuk teman Pickniker's dan Cuter untuk melanjutkan perjalanan tapi hanya sampai GreenCanyon saja.

Tapi klimaksnya acara TDP#7 justru disana, ketika "gila-gilaan" sampai lupa hutang. Rafting di GreenCanyon.

Sekitar jam 1 siang, kelar dari GreenCanyon.. Kami berpisah. 8 orang lainnya langsung pulang ke Bekasi. Dan Saya belum niat buat pulang. Pantai Batu Karas berjarak sekitar 8 km dari Green Canyon.


Sempat nyasar, dari Green Canyon Saya malah ambil arah kembali ke Pangandaran. Seharusnya ke arah Kanan ambil arah Cimekar.

Batu Karas merupakan teluk yang menghadap ke Samudera Indonesia. Ombak lebih tenang karena terlindung tanjung yang menjorok ke laut. Disini bisa berenang dengan aman.

Tapi harus dipantai yang untuk berenang yang letaknya diujung jalan dan ada tulisan besar BATU KARAS. Jika ambil kiri dari pertigaan saat datang dari arah Green Canyon, jalan itu akan membawa ke pantai mangrove.


Hari kedua di Batu Karas, hmmm.. pantai ini memiliki karakter pantai selatan. Sebagian Berpasir disela bebukitan dan karang. Jika kebetulan pagi hari berada disini bergeserlah kearah timur. Diujung jalan aspal ada pantai dengan view matahari terbit nan keren.


Padahal ini hari Senin, tapi sudah banyak wisatawan domestik yang berenang dipantai. Bahkan ada yang sudah tiba dari jam 3 malam.

Ketika Saya bermalam dimushola dan ditegur oleh keamanan area ini, Kang Ayi.. yang akhirnya ngobrol ngalor-ngidul lumayan lama. Datang rombongan pertama sebuah MPV, nampaknya sekeluarga.

Dan sekarang, belum genap jam 6 .. sudah nampak semarak. Sebagian hanya duduk-duduk, ada yang berenang, ada yang bermain selancar. Sementara Bapak-bapak disaung Saya berteduh mulai bersiap merapikan papan seluncur dan ban.


Setelah ini, Saya ingin menyambangi Pantai Mangrove, yang menurut si teteh diwarung semalam sekitar 15 menit naik motor.

CU at Next Trip
Hosting Unlimited Indonesia