Hosting Unlimited Indonesia

Curug Ke-18 : Curug Pengantin, Cantik dan Liar

Hanya kisaran 100 meter dari Curug Lalay, masih dalam aliran hulu Sungai Ciomas ada Curug Pengantin. Si cantik tapi liar. "Hanya" 100 meter tapi rute yang musti dilalui mendaki bukit terjal, ada satu sisi pendakian nyaris vertikal, sekitar 10 meter harus dilalui dengan merambat diantara akar pohon dan seutas tali.


Dinamakan Curug Pengantin mungkin karena curug kembar berdampingan seperti sepasang pengantin dipelaminan. Ketinggiannya lebih dari 40 meter. Masih bisa didaki menuju curug diatasnya, tapi hanya sampai tingkat kedua. Keatasnya lagi tidak ada akses jalan.

Masih sedikit yang pernah kesini, penyebabnya karena akses jalan yang mengharuskan dengan jalan kaki dari dam Ciomas sekitar 2 jam. Tidak ada pilihan mode transportasi lain apapun selain jalan kaki.


Tidak ada fasilitas apapun disekitar lokasi kecuali sebuah warung yang menjual kopi, mie instan dan minuman hangat lainnya. Jadi, sebaiknya jika berniat berkunjung kecurug ini lebih baik bawa bekal, terutama air minum.

Waktu terbaik untuk mengunjungi lokasi ini adalah musim kemarau, meskipun debit airnya kecil tapi lebih aman. Mengingat sebagian trek yang dilewati menyusuri aliran Sungai Ciomas.


Datanglah lebih pagi, seperti perjalanan Saya kemarin. Bersama rombongan cuter berjumlah 7 orang, Kami sudah start dari Dam Ciomas jam 7 pagi. 

Disamping kondisi pagi dengan sinar matahari yang lebih ramah, juga kondisi cuaca diawal-awal musim hujan yang bisa sewaktu-waktu hujan. Setidaknya Kami masih mempunyai cadangan waktu jika cuaca memburuk.

Sekitar jam 9 kami sampai di curug ini, masih banyak waktu yang bisa dihabiskan. Puas banget ...

Ini adalah hulu sungai yang masih orisinil, Anda bisa langsung meminum airnya. Tapi carilah air dari tetesan didinding bukit, bukan dari air curug. Seperti itu sedikit ilmu survival yang diajarkan guide yang Kami sewa.

Betul juga sih, diujung sana sudah tidak ada lagi peradaban, yang berarti tidak ada pencemaran air.

Ini adalah surga tersembunyi ditengah kepungan perkotaan yang tidak terlalu jauh. Jika Anda berniat kemari, jangan lupa ... tetap jaga kelestariannya dengan tidak memakai produk kimia seperti sabun atau shampoo. Dan jangan lupa bawa kembali sampah Anda !

CU at Next Trip ...





Curug Ke-17 : Curug Lalay, Masih Perawan

Tidak sia-sia keputusan tiba-tiba dengan mengorbankan schedule sebelumnya untuk bergabung dengan tim cuter edisi Curug Lalay. Juga usaha keras untuk bisa mencapai titik klimaksnya.

Lebih berat jalan kaki 2 jam (sekitar 7-8 km) menyusuri sungai Ciomas, persawahan, dan bukit-bukitnya daripada perjalanan gowes sepeda yang menempuh jarak 50km lebih sedikit via Cariu.

Tapi semua terbayar lunas malah menang banyak, ibarat klimaksnya adalah saat menginjakan kaki di curug, bonus kenikmatannya adalah saat treking Menyebrangi sungai cross 14 kali, disuguhi pemandangan sawah dengan padi yang mulai menguning. Diatasnya ada rimbun pepohonan dibukit-bukit.


Tim cuter edisi Curug Lalay masih menggunakan format NR ala cuter terdiri dari 7 orang. Om Wewe sebagai marshal, Om Heru, om Moksen, om Ismail, Om Dadang, dan Saya.

Efektif start jam 11 malam dari kawasan industri MM2100, rutenya via Saung Rangon, Cibucil, Cariu, dan finish di kampung Tonjong jam 3 dini hari. Rencana mulai treking jam 7 pagi, ada jeda waktu buat sekedar tidur tapi tetap aja akhirnya begadang.

Jam 7 pagi Kami sudah mendapatkan seorang penduduk setempat yang bersedia menjadi guide trip ke Curug Lalay. Namanya Om Ogong, kalau Anda berminat bisa japri Saya jika membutuhkan tenaga beliau menjadi guide.

Kami memerlukan waktu sekitar 1.5 jam untuk mencapai tujuan. Biasanya rombongan lain paling cepat 2 jam. Maklum.dengkul kami terlatih gowes.


Sebelum jam 9 pagi, sebelum gerombolan alay menyerbu tempat yang masih sangat perawan ini tim cuter sudah puas-puas main air di Curug Lalay.

Pengelolaannya masih tradisional, sepanjang rute trek kami 14 kali cross sungai Ciomas langsung njebur. Tidak ada fasilitas jembatan penyebrangan apapun.

Dilokasi Curugpun tidak ada fasilitas kamar ganti, apalagi MCk. Hanya ada warung kopi dan mie instan dengan gubuk alakadarnya.

Btw, asyiknya nambah... susah nyari curug disekitar Bekasi yang masih lugu aka orisinil seperti Curug Lalay ini.

CU at Next Trip ...
Hosting Unlimited Indonesia