Hosting Unlimited Indonesia

Ngegembol Full Pannier

Menempuh rute jalur tengah dan selatan jawa dengan ngegembol full pannier itu rasanya ... berat. Apalagi ditanjakan, nikmat banget... sampai termehem-mehek.

Mungkin kalau jalurnya datar atau rolling seperti dijalur Tanjung Lesung ga terlalu berasa. Tapi, rute memotong bagian tengah Jawa sudah pasti banyak tanjakan panjang dan lama.


Terasa banget didetik-detik terakhir menjelang masuk Tasikmalaya. Di daerah yang bernama Malangbong. 2 tanjakan panjang. Setelah pasar Malangbong dan setelahnya lagi. Sampai panas dengkul.

Menjadi catatan tersendiri, jangan terlalu bernafsu. Bawa bekal seperlunya dan yang kira-kira terpakai.


TDP#7 : Etape Pertama, Karawang - Garut 161 Km

Ini adalah postingan pertama diblog ini yang berformat live event, langsung dari tkp. Tulisan ini ditulis diemperan ruko di Perumahan Galuh Mas Karawang.

Rencana perjalanan fullgowes ke Pangandaran terbagi dalam 3 etape. Etape pertama Karawang - Garut sepanjang 161 km.

Saat ini masih menunggu marshalnya, om Didi yang jam 5 tadi masih di Bandara Soeta untuk urusan pekerjaan.



Heheheh, baru sekali ini gowes dengan full pannier .. 4 pannier terpasang depan belakang, kanan kiri. Kalau ditanya apa ga berat? Jawabannya berat .. pake banget.

Tadi sebelum berangkat Saya suruh istri angkat sepeda, nyerah dia.. haghaghag !

Sudah semakin sore, harusnya Kami sudah berangkat jam 5 tadi.. kayaknya bakal molor 2 jam lebih. Ya ... sudahlah. Mau jalan sendiri juga ga tahu rute sama nanti dibilang ga solider sama teman.

Masih setia menunggu .. menunggu tenda-tenda lapak makanan yang baru pada siap- siap. Ada tenda angkringan disana, laper ...

Akhirnya yg ditunggu nongol jam 8 kurang 15 menit. Ngabisin kopi jam 8 tet berangkat.

Oya ralat, rutenya ternyata ga lewat garut kota. Mlipir lewat garut pinggiran.  Etape 1 berakhir di emperan toko di perempatan sawit.

Sudah ga ngliat jalan kata om Wowor. Gelar matras, tidur.. sekitar jam 2 malam.

Catat, Ini Daftar Perlengkapan Turing Sepeda

Gowes sekedar cfd atau funbike aja menyenangkan, apalagi gowes dengan destinasi ketempat seindah Pangandaran, pakai acara bike camping lagi. Seru abis pastinya.

TDP#7 adalah acara yang sudah lama Saya tunggu, selama 4 bulan Saya mempersiapkan semua, terutama dananya. Kalau Anda mengikuti blog ini dari awal pasti ingat ya.

Dan, besok.. tanggal 14 Januari 2016, Saya start dari Bekasi jam 3 sore bersama 2 orang teman goweser lainnya.

Perjalanan panjang sejauh 380 km ditempuh dengan gowes tentu saja memerlukaan persiapan yang ekstra matang, apa saja sih ... ? Yuks simak...
  • Pertama sekali Saya sudah tune up sepeda Saya dibengkel kepercayaan. Jari-jari, shifter, setelan rd dan fd, rem, minyaki rantai .. pokoknya siap tempur.
  • Tools dan sparepart untuk antisipasi jika ada masalah dijalan. Pompa, pemotong rantai, kunci L, kunci pas, kunci ragum, kunci cone, kunci jari-jari, obeng, tang, pelumas, lem besi, kabel tis, dan beberapa alat lain. Untuk sparepart ada ban dalam, ban luar, jari-jari, kabel rem dan kabel shifter. Penginnya sih semua itu tidak jadi dipakai, tapi lebih baik berjaga.
  • Perjalanan fullgowes kemungkinan  menghabiskan 2 malam gowes malam. Makanya senter dan lampu safety mutlak harus ada.
  • Perlengkapan pribadi seperti odol, sikat gigi, sabun, dan deodoran diperlukan agar tetap sehat dan ga BB. Juga pakaian gamti dan kacamata merupakan barang wajib.
  • Alat komunikasi ... maksudnya Hp dengan pulsa dan paket data penuh, agar tetap bisa komunikasi dengan orang rumah. Dan alat pendukungnya, powerbank dan charger solarcell.
  • Dokumentasi berupa kamera digital dan Saya juga memasukan laptop dengan batereri 100%, untuk remote kerjaan.
  • Ada juga hammock, matras, tenda, dan peralatan masak dan bahan bakar spirtus, serta bahan yang dimasak, kopi, mie instan, gula dan teh.
Semua itu masuk dalam 4 tas pannier, tas top tube, tas tools dan tas pinggang. Untuk matras dan frame tenda Saya ikatkan di rack.

Baru sekali ini sepeda full pannier... hmmm berat ga ya..


Enjoy ajalah, nikmati tiap kayuhan tanpa berpikir berat beban. Yang penting hepi !

CU at Next Trik ...

Kenapa Federal ?

Topik ini masih seru diperdebatkan. Meskipun didunia persepedaan banyak sekali pilihan merk sepeda, dari yang lokal sampai yang impor, tapi makin kesini Federal makin dicari.

Bahkan ada loh, sepeda MTB kekinian yang harga barunya lebih murah daripada besi tua Federal.



Kalau Saya ditanya Kenapa Federal ... tapi siapa yang nanya ya... haghaghag..! Sudah.. jawab aja...

Pertama waktu itu Saya punya duitnya hanya cukup beli sepeda turing Federal itu saja cukup hanya kebeli Fedlady.

Kedua, Federal terutama Fedlady enak dipakai buat nanjak. Enak banget malah.

Mau bukti, Fedlady Saya jenis Wildcat sudah menempuh 20 curug. Tau kan artinya... Curug mana coba yang ga pakai nanjak.

Dah itu saja...


Rute Untuk Melatih Tanjakan

Kampung Tanjakan Gombong adalah sebuah kampung di desa Sukaresmi masuk dalam Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Asli ada yang sangat unik, nama kampungnya sama dengan rute jalannya yang dipenuhi tanjakan-tanjakan tajam.

Meskipun tidak terlalu panjang tapi menurut Saya rute ini cocok buat berlatih kemampuan dengkul dan nafas untuk menanjak.

Rute ini bisa ditempuh dari Bekasi via Cibucil, Alun-alun Jonggol, ambil pertigaan di Ceriamart yang arah ke Sukamakmur, terus nanti setelah Pasar Dayeuh sekitar 100 meter ambil kiri masuk gang.


Gang ini akan  menuju jembatan bambu Kali Cipamingkis. Menyeberangi jembatan ini akan masuk jalanan makadam, aspal rusak yang menyisakan bebatuan.

Dan ini yang seru, dari selepas jembatan Kali Cipamingkis Kita diajak mendaki bukit sampai berakhir di Kp. Tanjakan Gombong. Sekitar 1 sampai 1.5 km.

Tanjakannya tajam mirip-mirip tanjakan Ciherang hanya agak pendek, kalau kata Om Wewe ... tanjakan Ciherang kw 2.

Gowes sepeda dijalanan aspal rusak menjadi pengalaman berbeda. Jika sebelumnya Saya pernah mencoba rute tanjakan S di Cigeuntis yang berupa jalan cor baru, tanjakan sepanjang 5 km berupa aspal bagus di Ciherang, dan tanjakan tanah di Garunggang.

 Gowes ditanjakan dengan karakteristik jalan bebatuan memerlukan keseimbangan yang lebih stabil. Sesekali ban depan melindas batu-batu lepas membuat arah kemudi melenceng dan perlu menyeimbangkan kembali sepeda kalau tidak berhasil, harus turun.



Atau jika ban belakang yang slip, spin ditempat karena meleset saat melindas batu. Perlu segera sigap menyeimbangkan kembali posisi sepeda.

Tanjakan-tanjakan akan berakhir dipertigaan jalan antara Cigekbrong yang menuju Gunung Baru. Selanjutnya turunan panjang.

Betulkan setelah tanjakan panjang pasti turunan panjang.


CU at Next trip ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 

Apalah Arti Sebuah Jersey

Kalau yang pernah gowes sama Saya dan jeli .. pasti berfikir, nih orang ga pernah terlihat gowes pakai jersey ... haghaghag..!

Memang ga punya dan ga punya minat untuk ikutan bikin jersey. Dan biarlah tetap begitu. Satu-satunya jersey Saya adalah hasil dari ikutan TDP#7 dan itu juga belum pernah Saya pakai.

Ada beberapa alasan Saya tidak punya dan tidak suka pakai jersey. Menurut Saya, jersey hanya akan mengkotak-kotakan goweser. Saya lihat kecenderungan itu  dan rata-rata begitu.

Seseorang hanya mau ngumpul dan gowes dengan Yang satu jersey, karena berdasarkan kesamaan merk atau tipe sepeda. Itu tidak sesuai dengan pemikiran Saya.  Meskipun Saya memiliki kecenderungan gowes hanya ketempat-tempat yang indah, tapi Saya tidak pernah peduli dengan siapa, sepeda.ya apa .. yang penting destinasinya indah. Karena hidup ini indah.

Juga, jersey dengan custom komunitas tertentu itu mahal. Jika harga jersey masal berharga sekitar 100rb .. jersey komunitas bisa berharga 2 atau 3 kali lipat. Hemat Saya, lebih baik Saya belikan peralatan pendukung seperti sollarcell powerbank.

Tapi itu cara pandang Saya, Anda... terserah..!







Curug Ke-20 : Curug Citiis

Sama sekali tidak ada petunjuk di google mengenai keberadaan curug ini. Hanya info dari warga lokal ketika Kami melintas bersama tim Cuter ketika menyambangi Cikegbrong. Perlu menunggu waktu yang tepaat sampai Curug Citiis kembali ada airnya .. saat jnilah yang tepat menyambangi curug ini.

Hari Minggu kemarin, setelah beranjak dari Curug Cilandak Kami melanjutkan perburuan menuju Curug Citiis. Terpisah sekitar 1 km, Saya tidak yakin apa masih dalam aliran sungai yang sama.
Yang jelas bermuaranya sama di Kali Cipamingkis.



Selepas dari Dayeuh, menyeberangi Kali Cipamingkis, jalanan sudah mulai nanjak. Nanjak dengan kondisi jalanan aspal terkelupas tapi batunya masih kuat (tidak lepas) saat dilindas ban dengan kemiringan lumayan curam membuat pengalaman berbeda.

Tanjakan itu terus sekitar 1.5 km sampai terakhir di kp. Tanjakan Gombong, ambil jalan ke kiri dari arah Kali Cipamingkis melintas kebun beberapa ratus meter. selanjutnya turun ke lembah dengan kemiringan curam. Sepeda Kami titipkan ke rumah penduduk terakhir.


Curug Citiis turun ditiga lokasi yang berbeda dari aliran sungai yang sama, sebut saja Curug Citiis 1, citiis 2 dan Citiis 3. Citiis 1 berada dibalik rerimbunan pohon bambu, seram juga .. takut ada ular.

Citiis 3 berada setelah Citiis 2, sedangkan yang paling ramai dan dipakai berenang adalah Curug Citiis 2.


Memang diperbukitan kecil, wajar jika disaat musim kemarau air curug menjadi kering. Selanjutnya Kami berenam melanjutkan perjalanan. Sudah mendekati tengah hari, perut juga sudah mulai lapar. Sepakat makan siang kuliner khas sini, belut picung.

Mendaki sisa-sisa tanjakan sampai Tanjakan Gombong, hmmm... lumayan juga nih tanjakannya.  Kalo kata Om Wewe tanjakannya Ciherang Kw. Mampir sebentar di Cikegbrong sekedar untuk makan siang, sekitar jam 1 siang, apes .. belut picungnya sudah habis. Akhirnya menu alternatif, sayur asem plus gabus asin.

Setelah makan Kami lanjut pulang, hujan deras ditengah jalan membuat suasana gowes makin berwarna. Sampai di Simpang Cibucil, hanya Saya yang belok kiri menuju rumah lewat pertigaan Gandoang.


CU at Next trip ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 


Curug Ke-19 : Curug Cilandak, Serasa Punya Pribadi

Banyak yang belum tahu kalau diperbatasan Jonggol dan Sukamakmur, diantara bukit-bukit itu ada sebuah curug. Curug Cilandak, airnya mengalir ke Sungai Cipamingkis. 

Ini adalah curug yang terdekat dari lokasi rumah Saya di Bekasi, tidak sampai 40 km. Merupakan curug kecil, sudah lama ingin menyambangi curug ini cuma karena kemarau, airnya kering.


Rute yang Saya dan teman-teman Cuter tempuh kemarin hari Minggu Cibucil - Jonggol - Pasar Dayeuh - Menyebrangi Kali Cipamingkis - Sukaresmi.

Tim Cuter terdiri dari 6 orang, Om Wewe, Om Risna, Om Musa, Om Cipto, (lupa), dan Saya. 

Curug Cilandak terdiri dari dua bagian, sebelah kiri membentuk kolam dengan kedalaman sedada dan berdasar pasir. Cocok buat main loncat dari atas curug.

Sebelah kanan curugnya, terbaut dari batu alam yang masih muda. Sepintas mirip seperti taman buatan dari semen yang bebatuannya mudah terlepas.

Mungkin diatas aliran airnya terpecah menjadi dua bagian.


Ketika Kami datang, praktis hanya kami berenam yang ada dilokasi curug, serasa punya curug Pribadi. Baru beberapa lama kemudian anak-anak kampung datang dan bermain air dikolam.

Tidak lama, Kami berenam melanjutkan hunting hari itu menuju curug Citiis masih dilokasi yang sama, tidak terlalu jauh.

CU at Next trip ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 


DiY : Membuat Charger HP Tenaga Matahari

Pengalaman ke Tanjung Lesung, berada diluar rumah selama 4 hari ... bersepeda. Dihari keempat terasa jauh dari peradaban. Gegaranya adalah powerbank abis daya dan HP lowbat. Lengkap sudah.. Dihari ketiga sudah sekarat, hanya bisa numpang ngecas HP di warung yang Saya singgahi, sebentar kemudian HP mati lagi.

Kejadian yang sama tidak boleh terulang diacara TDP#7 (Tour de Pangandaran edisi ke-7) yang lebih jauh dan lebih lama durasinya. Rencana Saya fullgowes PP, sudah mempersiapkan cuti 7 hari.

Kemarin tanya sana-sini mengenai powerbank solarcell, tanya google. Banyak powerbank solarcell yang harganya murah, tapi menurut teman yang sudah pakai itu barang abal-abal. 



Dapat ide membuat sendiri charger sollarcell. Jadi selama gowes siang hari, memanfaatkan tenaga matahari untuk charge powerbank. 

Berikut Saya bagikan tutorialnya, siapa tahu berguna untuk Anda ..

Bahan yang perlu dipersiapkan :
  1. Kit Sollarcell (bisa beli ke Saya)
  2. Kabel mini USB 
  3. Powerbank
  4. solder dan timah
  5. Tas top tube (ini juga bisa dibeli di Saya)
Kit solarcell sudah setengah jadi, yang perlu Kita lakukan hanya menyambungkan kabel usb mini plus dan minusnya ke patern solder plus minus sollarcell dengan timah solder.







Tas top tube yang dipakai untuk meletakan sollarcell dan powerbank agar tetap praktis dan aman selama perjalanan.



Meskipun bisa langsung dipakai untuk charge HP, tapi kalau Saya lebih memilih mengisi powerbank sampai penuh. Nah, dari powerbank ini bisa dipakai untuk macam-macam, HP, Senter, Lampu tenda, dll.

CU at Next Artikel DIY ...


#‎xpdc100curug #fullgowes‬ ‪#‎7persenwarass‬ ‪#‎federal‬ ‪#‎bike2camping‬ ‪#‎cuter‬
 ‪#‎picknikers‬ ‪#‎gowes4healthdotblogspotdotcom‬

" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! " 





Hosting Unlimited Indonesia