Gowes kali ini memenuhi undangan dari PXR (Polygon Xtrada Rider) Bekasi dan juga menjawab rasa penasaran dengan tanjakan-tanjakan yang bertaburan di rute Curug Ciherang via Sukamakmur.
Start dari Tugu Bambu, Mustika Jaya sebagai tikum pertama sekitar jam 7 pagi menuju tikum kedua di Giant Metland Transyogi, Cileungsi.
Ditikum kedua, sarapan dan menjemput om Dono. Selesai persiapan jam 9 mulai perjalanan gobar Curug Ciherang dan Cipamingkis, peserta sudah komplit ada 20 orang semuanya .. bismillah ... let's go !
Ini adalah kali ke-3 Saya melintasi rute yang sama. Yang pertama saat gobar bareng Cuter ke Curug Ciherang, yang ke-2 adalah saat rute pulang dari Cibodas via Kota Bunga.
Rasa penasaran menghampiri ketika om Desky ngajakin gowes remed (buat Saya) alias mengulang. Om Desky bersama teman-temannya dari PXR Bekasi ingin mencoba rute Sukamakmur - Ciherang.
Rasa penasaran timbul sebabnya adalah rute ini mendapat kredit point spesial dari Saya dan mungkin goweser lain yang sudah pernah fullgowes ke Ciherang via Sukamakmur. Rutenya top markotop Tanjakan super ngehe sepanjang hampir 5 km bikin dengkul ngebul.
Sekitar jam 11 siang, Kami sudah mencapai pertigaan terakhir 4 km lebih menjelang tanjakan-tanjakan ngehe. Relatif lebih cepat dari trip sebelum-sebelumnya, mobil evak membantu sekali. Jika ada peserta tercecer langsung naik mobil evak untuk diturunkan ditikum berikutnya.
Dan penderitaan segera dimulai, selepas dari pertigaan itu ... tanjakannya sudah bikin lemes. Sebenarnya cuaca dari pagi mendukung. Mendung dan gerimis mendukung ... mengiringi setiap gowes mendaki tanjakan-tanjakan yang membuat Saya, om Desky, dan om Heru harus ambil nafas setiap 50 -100 meter.
Ya, Saya berada diestafet ke-2 dibelakang gerombolan atlit, .. ada om Agus, om Caca, dan beberapa orang lainnya. Ternyata rasanya hampir sama dengan gowes edisi pertama ke Ciherang.
Tapi ada kemajuan sedikit dikualitas dengkul, ga yakin juga peningkatan ini karena sudah mulai terbiasa dengan tanjakan-tanjakan setiap gobar ke curug atau mungkin karena efek terbantu cleat yang Saya pakai dan atau karena cuaca yang sejuk .. jam 12 siang masih seperti jam 6 pagi.
Sekitar setengah satu siang, Saya sudah dititik sekitar 2 kilometer lagi dari tujuan. Perut sudah mulai lapar, tapi entah .. rasanya malas makan berat, padahal Saya melintas ada 2 orang goweser lain sedang makan siang, sempat nawarin tapi Saya memilih terus.
Akibatnya, Saya, om Desky dan om Heru jadi tim mawar .. titik mawar pertama adalah sebuah warung kelontong Saya ngemil cracker abon, susu kemasan, beberapa bungkus kue basah.
Sekitar 200 sampai 300 meter berikutnya, masih kami bertiga mampir warung lagi. Kali ini yang kami gares adalah risol dan pisang molen.
Berikutnya tidak sampai 300 meter Kami sudah makan baso campur, ... campur air hujan... haghaghag. Jangan dibayangin 300 meter itu mudah ya untuk mencapainya. 300 meter tanjakan Ciherang mungkin sama energi yang keluar dengan 5 km atau 10 km di Bekasi, Haghaghag !
Saya bersiap melahap tanjakan terakhir dan paling menyiksa. Tanjakan tembok ratapan. Saya mengambil nafas, mengumpulkan sisa tenaga. Ada seorang Bapak dipintu gerbang cafe yang ada disana, mempersilahkan masuk kalo mau istirahat.
Mungkin kasihan kali ya, tapi Saya tolak .. Saya bilang .. numpang sebentar om .. ambil nafas dulu ! Hagahghag ! ... posisi Saya ada disudut gerbang cafe itu.
Akhirnya, ... jam 14.19 Saya sampai didestinasi yang susah payah ini. Melewati rekor tercepat sebelumnya .. 14.30. Ohya .. itu rekor tercepat yang dicapai peserta di Gobar pertama Cuter ke Ciherang. Saat itu Saya sampai disana diatas jam 4 .. udah lupa jam pastinya.
Dari 20 orang peserta, hanya 7 yang finish fullgowes ... sisanya sampai lebih cepat, hehehhehe.. via loading.
Trip dilanjutkan ke Curug Cipamingkis, waktu masih cukup ... masih menjelang jam 3, masih ada 2 jam sebelum jadwal pulang jam 5 sore.
Saya ga ikut masuk ke Curug Cipamingkis, sepeda bermasalah. Shifter FD macet dan rantai sering lepas dari crank no. 1. Saya memilih memperbaiki Sepeda sambil menunggu teman-teman yang lain naik ke Curug.
Ternyata masalah kabel Shiter FD terjepit standar tengah dan rantai terlalu panjang. Solusinya potong rantai. Standar bergeser mungkin menghantam batu, sehingga menjepit kabel shifter. Sedikit pemaksaan .. ketok standar tengah beres !
Jam 16.30 sudah selesai semua acara, lebih cepat 30 menit Saya dan tim PXR-Bekasi cabut dari Curug Cipamingkis. Pulang, eh iya ding.. sempat mampir bersama om Heru sekitar 1 jam di acara bike kemping menyambut kunjungan FBI (Federalis Bandung Indonesia) di Farm4life, Perumahan Vida, Bantargebang.
CU at Next Trik ..