Hosting Unlimited Indonesia

5 Km Terakhir

5 kilometer terakhir yang bikin kangen, dan sedang jadi trending topik di Cuter. itu adalah 5 km terakhir di rute Curug Ciherang, tepatnya 5 km tanjakan. Memacu adrenalin bagi yang menempuhnya dengan sepeda, dan cerita-ceritanya beredar ke teman-teman goweser membuat penasaran.


Belakangan lagi ngetop dikalangan Cuter, sampai-sampai akan remed lagi tanggal 25 Desember ini. Yang rencana akan remed kesana ada om Kavia, om Rajab, om Prast, dan beberapa orang lainnya.

Memang diantara rute yang lain yang pernah dilalui dalam trip gobar bareng Cuter, rute ini yang paling menantang .. disamping Cigamea. 5 km terakhirnya adalah tanjakan curam untuk sepeda dan panjangnya juga, sekitar 4 km lebih.

Ayo, pembaca .. yang mau test tanjakan level 9 boleh bergabung dengan tim remed Cuter tanggal 25 Desember ini. Untuk info lengkapnya bisa gabung ke group FB (Cuter) Curug Hunter.

CU at Next Tips...


Bar End

Mengupas sedikit tentang setang tanduk alias bar end atau bar extender, mengenai fungsi, harga, dan jenisnya. Handlebar atau kalau bahasa lokalnya adalah stang disepeda berfungsi untuk mengemudi, belok, mengendalikan arah sepeda.

Untuk trip jarak jauh, posisi tangan menjadi salah satu bagian tubuh yang merasakan cape. Makanya ditambahkan bar end atau tanduk atau bahasa lainnya bar extender dihandlebar. Selanjutnya Saya sebut aja bar end, kerenan dikit.


Fungsi bar end adalah sebagai alternatif pegangan jika tangan sudah merasakan kebas. Juga mempercantik penampilan sepeda, agar sedap dipandang.

Sedang untuk model ada model vintage seperti yang terpasang disepeda Saya (tampak difoto)  ada juga bar end model MTB kekinian.


Tapi karena sepeda Saya vintage maka Saya pasang bar end vintage biar serasi. Tapi, Saya potong menjadi 11 cm agar lebih manis dilihat.


CU at Next Tips...


Masih Seputar Cleat

Kalau kemarin sudah dikupas tentang pedal cleat oleh master Cuter om Nana, sekarang masih dibahas lagi tentang cleat tapi dari sudut pandang lain.

Langsung aja, untuk bisa memanfaatkan keunggulan feature cleat yang jelas mendongkrak performa power. Sebelum itu harus paham dulu tentang pedal cleat, sepatu cleat, kisaran harga, dll.

sumber gambar : http://sepeda.sportku.com/berita/news/business-tech/4217-dzr-sepatu-sepeda-bergaya

Karena cleat itu lumayan mahal baca dulu ini ya jangan sampai salah beli.

Pertama


Cleat itu terdiri dari 3 komponen, yaitu : pedal, cleat, dan sepatu. Cleatnya biasanya sudah termasuk paket dalam pedalnya jika Kita beli baru. Tapi kalau belinya seken, biasanya cleat tidak termasuk atau lebih bijaknya tanya ke penjual, pedal yang dibeli sudah termasuk cleatnya belum.

Kedua


Sepatu cleat untuk MTB ada beberapa model, yang ada pull dan yang flat. Menurut beberapa narasumber lebih awet pakai yang flat. Sepatu cleat yang model pull cepat rusak, penyebab rusaknya adalah karena dipakai jalan, terutama jalan berbatu atau rusak.

Ketiga


Memilih sepatu harus menyesuaikan model pedal cleatnya, pedal cleat ada yang 2 lubang baut ada yang 3 lubang baut.

Keempat


Pilih ukuran sepatu 1 nomor diatas sepatu harian

Sekian ...

CU at Next Tips...







Pesona Keindahan Curug Ciherang

Dari kemarin kalau ngomongin kawasan Ciherang dan sekitarnya seperti Cipamingkis atau Pinus atau Puncak Dua yang dibahas selalu tanjakan level 9-nya. Padahal selain itu kawasan ini menyimpan view yang keren banget loh ...

Memang buat pesepeda tanjakan itu menjadi momok juga menjadi pemicu adrenalin. Tergantung bagaimana sudut pandangnya. Bagi yang menjadikannya momok dijamin kapok, tapi yang suka tantangan malah nagih.

Begitu memasuki desa Warga Jaya tepatnya didusun Pinus, sekitar 3 km sebelum Puncak Dua bentang alamnya sudah memanjakan mata. Misalnya jika Kita nongkrong digubuk yang jual gorengan dan lotek akan disuguhi pemandangan hamparan sawah teras iring hijau dilembah dengan latar belakang bukit, disapu oleh kabut-kabut yang turun.

.
Diujung tanjakan terakhir, Puncak Dua viewnya keren banget. Dibawah meliuk jalanan aspal yang tadi dilewati. Disamping kanannya ada vila atau semacam kafe dengan gazebo-gazebo dengan latar belakang kokohnya Gunung Batu dan perbukitan yang mengunduk.

Itu tadi view disebelah kanan jika Kita berdiri dipagar merah yang membatasi akses jalan ke Curug Ciherang yang pas Saya kesana sedang diaspal. Disamping kirinya pemandangan tidak kalah bagus. Persawahan penduduk yang bertingkat, lembah, dan bukit-bukit, sejuk dimata.



Maju lagi tidak sampai 1 kilometer akan memasuki kawasan hutan pinus yang adem, .. asri. Ada curug Cipamingkis dikanan jalan dengan bumi perkemahan dinaungi sela-sela pohon pinus. Hutan pinus ini terbentang dikanan kiri jalan sampai perbatasan Cianjur.

Jam berapapun dikawasan hutan pinus suasana akan selalu nampak adem, diatas Kita rindangnya daun-daun pinus seakan membentuk kanopi yang melindungi dari sinar matahari.



Destinasi utama disini ada 2, Curug Cipamingkis dan Curug Ciherang. Curug Ciherang lebih tinggi tapi konturnya sempit. Lain dengan Curug Cipamingkis, tempatnya luas tersedia bumi perkemahan, banyak warung-warung. Bermain air yang dingin dan jernih tentu mengasyikan.



Dan kerasnya trip destinasi Curug Ciherang terbayar lunas dengan pemandangannya yang indah menawan.

CU at Next Trip ..


Bahas pedal cleat nyok!!

Bahas pedal cleat nyok!!
Aposeh gunanya pake cleat???
Pake pedal cleat amat besar mannfaatnya saat ente touring jarak jauh dn tanjakan. Tenaga/power kite juga lbh efisien ga terbuang krn smua terserap pd putaran crank.
Memang sbgian goweser msh mikir klo pke beginian, takut jatoh krn lupa.
Ya memang perlu waktu buat belajar pemasangan dn pelepasan cleat pd pedal. Trutama melatih reflek kaki.
Sbenernya ngakalinnye gampang, cukup kendorin aja baut per pencengkram cleat agar tdk trlalu keras mencengkram. Caranya putar kearah (-). Trs klo ada budget sdkit, bli cleat yg multi yg tandanya (M). Itu bisa dilepas dr 3 arah dibnding cleat standar bawaan pedal.
Nah ini yg penting..
Uda pake cleat tp blm bisa memanfaatkan keuntungan cleat tsb.
Gaya gowes yg menekan pedal ke bwh dn istirahat saat pedal diatas, sama aje ky pake pedal biasa bro.
Klo uda pake cleat ubah cara gowesnya. Gunakan prinsip tekan-tarik (push-pull), misalnya kaki kanan menekan pedal yg sblh kiri menarik pedal dst. Pembagian beban kerja tsb, tenaga yg dikeluarkan buat menggowes pedal otomatis lbh sdkit.
Memang awal2 rada susah merubah kebiasaan tp tetep hrs byk bljar dn latihan, untuk dpt menemukan kayuhan yg mantap perlu jg latihan.
Caranya dgn one leg pedaling slma 1-2menit. Pasang cleat dipedal satu kaki saja, mulai gowes dgn satu kaki, dgn cara push-pull, yg sblh cukup mengimbangi sja. Bgtupun sblknya.
Smkin lama ente gowes pake pedal cleat, tenaga ga cepet abis, bisa untuk gowes ratusan kilo. Ciherang tnpa tim mawar bisa anda capai dibawah makan siang..hehehehe..

Noh...smga brmnfaat. 

Ditulis oleh : Nana DaBomb

Curug Ke-15 dan 16 : Remed Curug Ciherang Dan Cipamingkis

Gowes kali ini memenuhi undangan dari PXR (Polygon Xtrada Rider) Bekasi dan juga menjawab rasa penasaran dengan tanjakan-tanjakan yang bertaburan di rute Curug Ciherang via Sukamakmur.

Start dari Tugu Bambu, Mustika Jaya sebagai tikum pertama sekitar jam 7 pagi menuju tikum kedua di Giant Metland Transyogi, Cileungsi.

Ditikum kedua, sarapan dan menjemput om Dono. Selesai persiapan jam 9 mulai perjalanan gobar Curug Ciherang dan Cipamingkis, peserta sudah komplit ada 20 orang semuanya .. bismillah ... let's go !


Ini adalah kali ke-3 Saya melintasi rute yang sama. Yang pertama saat gobar bareng Cuter ke Curug Ciherang, yang ke-2 adalah saat rute pulang dari Cibodas via Kota Bunga.

Rasa penasaran menghampiri ketika om Desky ngajakin gowes remed (buat Saya) alias mengulang. Om Desky bersama teman-temannya dari PXR Bekasi ingin mencoba rute Sukamakmur - Ciherang.

Rasa penasaran timbul sebabnya adalah rute ini mendapat kredit point spesial dari Saya dan mungkin goweser lain yang sudah pernah fullgowes ke Ciherang via Sukamakmur. Rutenya top markotop Tanjakan super ngehe sepanjang hampir 5 km bikin dengkul ngebul.


Sekitar jam 11 siang, Kami sudah mencapai pertigaan terakhir 4 km lebih menjelang tanjakan-tanjakan ngehe. Relatif lebih cepat dari trip sebelum-sebelumnya, mobil evak membantu sekali. Jika ada peserta tercecer langsung naik mobil evak untuk diturunkan ditikum berikutnya.

Dan penderitaan segera dimulai, selepas dari pertigaan itu ... tanjakannya sudah bikin lemes. Sebenarnya cuaca dari pagi mendukung. Mendung dan gerimis mendukung ... mengiringi setiap gowes mendaki tanjakan-tanjakan yang membuat Saya, om Desky, dan om Heru harus ambil nafas setiap 50 -100 meter. 

Ya, Saya berada diestafet ke-2 dibelakang gerombolan atlit, .. ada om Agus, om Caca, dan beberapa orang lainnya. Ternyata rasanya hampir sama dengan gowes edisi pertama ke Ciherang. 

Tapi ada kemajuan sedikit dikualitas dengkul, ga yakin juga peningkatan ini karena sudah mulai terbiasa dengan tanjakan-tanjakan setiap gobar ke curug atau mungkin karena efek terbantu cleat yang Saya pakai dan atau karena cuaca yang sejuk .. jam 12 siang masih seperti jam 6 pagi.


Sekitar setengah satu siang, Saya sudah dititik sekitar 2 kilometer lagi dari tujuan. Perut sudah mulai lapar, tapi entah .. rasanya malas makan berat, padahal Saya melintas ada 2 orang goweser lain sedang makan siang, sempat nawarin tapi Saya memilih terus.

Akibatnya, Saya, om Desky dan om Heru jadi tim mawar .. titik mawar pertama adalah sebuah warung kelontong Saya ngemil cracker abon, susu kemasan, beberapa bungkus kue basah.

Sekitar 200 sampai 300 meter berikutnya, masih kami bertiga mampir warung lagi. Kali ini yang kami gares adalah risol dan pisang molen.

Berikutnya tidak sampai 300 meter Kami sudah makan baso campur, ... campur air hujan... haghaghag. Jangan dibayangin 300 meter itu mudah ya untuk mencapainya. 300 meter tanjakan Ciherang mungkin sama energi yang keluar dengan 5 km atau 10 km di Bekasi, Haghaghag !


Saya bersiap melahap tanjakan terakhir dan paling menyiksa. Tanjakan tembok ratapan. Saya mengambil nafas, mengumpulkan sisa tenaga. Ada seorang Bapak dipintu gerbang cafe yang ada disana, mempersilahkan masuk kalo mau istirahat.

Mungkin kasihan kali ya, tapi Saya tolak .. Saya bilang .. numpang sebentar om .. ambil nafas dulu ! Hagahghag ! ... posisi Saya ada disudut gerbang cafe itu.



Akhirnya, ... jam 14.19 Saya sampai didestinasi yang susah payah ini. Melewati rekor tercepat sebelumnya .. 14.30. Ohya .. itu rekor tercepat yang dicapai peserta di Gobar pertama Cuter ke Ciherang. Saat itu Saya sampai disana diatas jam 4 .. udah lupa jam pastinya.


Dari 20 orang peserta, hanya 7 yang finish fullgowes ... sisanya sampai lebih cepat, hehehhehe.. via loading. 

Trip dilanjutkan ke Curug Cipamingkis, waktu masih cukup ... masih menjelang jam 3, masih ada 2 jam sebelum jadwal pulang jam 5 sore.


Saya ga ikut masuk ke Curug Cipamingkis, sepeda bermasalah. Shifter FD macet dan rantai sering lepas dari crank no. 1. Saya memilih memperbaiki Sepeda sambil menunggu teman-teman yang lain naik ke Curug.

Ternyata masalah kabel Shiter FD terjepit standar tengah dan rantai terlalu panjang. Solusinya potong rantai. Standar bergeser mungkin menghantam batu, sehingga menjepit kabel shifter. Sedikit pemaksaan .. ketok standar tengah beres !

Jam 16.30 sudah selesai semua acara, lebih cepat 30 menit Saya dan tim PXR-Bekasi cabut dari Curug Cipamingkis. Pulang, eh iya ding.. sempat mampir bersama om Heru sekitar 1 jam di acara bike kemping menyambut kunjungan FBI (Federalis Bandung Indonesia) di Farm4life, Perumahan Vida, Bantargebang.


CU at Next Trik ..


Cleat Efek

Bener ya kata om Kavia, "Cleat udah dirancang profesornya jadi pasti ada fungsinya". Dan juga kena racun cleat, alhasil meskipun sepatunya masih pinjaman Saya test mendaki Ciherang dengan sepeda pakai cleat.

Sebelumnya perlu diingatkan, kalau ruter jl. Sukamakmur - Ciherang itu dipenuhi tanjakan super ngeher level 9, pedes banget .. haghaghag !


Dan ternyata masih pedes banget seperti cerita gowes kemari diawal September kemarin. Diawal-awal tanjakan 4 km terakhir setelah pertigaan yang kiri ke Gunung Batu, masih terasa efek cleatnya.

Tapi kisah selanjutnya menjadi termehek-mehek akibat kehabisan nafas. Meskipun sebenarnya cuaca mendukung. Mendung dari semenjak berangkat dan siang harinya pas banget.

Pas di 4 km terakhir mulai turun gerimis rintik-rintik, dan kemudian disusul kabut yang menjadikan suhu menjadi lebih adem dan sebenarnya bersahabat, tidak terlalu menguras cairan tubuh karena terik matahari.

jam 12 siang, sejuk karena gerimis dan kabut
Tapi setidaknya Saya masih sanggup melampau rekor sebelumnya dari team Cuter. Rekor waktu tercepat sebelumnya dipegang om Nana, yang sampai di Ciherang jam 14.30.

Catatan waktu Saya sampai dititik yang sama adalah jam 14.19. Meskipun catatan rekor Cuter berhasil dipegang dengan selisih waktu yang signifikan atas nama om Wewe yang sampai dilokasi yang sama jam 13.00 teng.

CU at Next Trik ..
Hosting Unlimited Indonesia