Gowes Cuma Mencari Patok : Km 0
Sorry yah, ... lama ga update blog ini, hampir sebulan koneksi internet Saya dirumah acak adul. Jadi hilang mood ketika upload foto ga sampe-sampe. Ya sudahlah, kok jadi curhat.. haghaghag ! Saya lanjut ... lanjut gowes saja ya ..!
Episode kali ini dengan destinasi KM 0, atau KM Zero kalo anak-anak sini bilang. Adalah sebuah pertigaan di sebelah atas Sentul, tepatnya di Kampung Awan.
Rutenya : Rumah - Cikeas - Jl. Raya Citeureup - Sentul - Taman Budaya - Bojong Koneng - Finish di pertigaan yang ditandai dengan sebuah patok disebelah kanan bertuliskan KM 0.
Kali ini hanya berempat, ada Saya, terus om Doods yang seperti biasa tanpa konfirmasi tiba-tiba muncul, om Desky, dan orang maluku om Ade Dinar. Tikum pertama di tempat biasa Alfamidi Cikeas. Kebetulan hari itu waktunya hampir bersamaan dengan Sogo Bhagasasi yang gobar ke Curug Cibingbin. Hanya selisih 30 menit.
Break pertama di pertigaan yang kalo kekiri ke Jungleland, lurus Taman Budaya, disini regrouping dan sarapan. Tambah amunisi, sedikit kedepan sudah mulai .. tanjakan !
Taman Budaya, sebuah tempat yang diidolakan para goweser jika melewati rute ini. Bahkan cenderung dihindari, lebih memilih memutar lewat jungleland. Jalan yang lebar dan halus ciri khas perumahan mewah membuat jalanan tampak landai, hanya gowesan kaki yang lama-lama berasa berat... kayak gowes becak.
Setelah selesai dengan Taman Budaya, berikutnya disambut oleh tanjakan-tanjakan yang nampak di Bojong Koneng. Tampak nyata karena jalanan sempit. Jalanan ini panjang dan 90% nanjak, sekitar 5 km sampai di pertigaan Km 0.
Sekitar jam 11 siang, menyentuh garis finish. Sebenarnya tidak ada apa-apa disini. Hanya ada pertigaan dan beberapa warung disana. Yang menjadi khas hanya patok Km 0, dan ini yang Saya cari ... foto sepeda di patok Km 0. Hehehhehehhe...
#xpdc100curug #fullgowes #7persenwarass #federal #bike2camping #cuter
#picknikers #gowes4healthdotblogspotdotcom
Taman Budaya, sebuah tempat yang diidolakan para goweser jika melewati rute ini. Bahkan cenderung dihindari, lebih memilih memutar lewat jungleland. Jalan yang lebar dan halus ciri khas perumahan mewah membuat jalanan tampak landai, hanya gowesan kaki yang lama-lama berasa berat... kayak gowes becak.
Setelah selesai dengan Taman Budaya, berikutnya disambut oleh tanjakan-tanjakan yang nampak di Bojong Koneng. Tampak nyata karena jalanan sempit. Jalanan ini panjang dan 90% nanjak, sekitar 5 km sampai di pertigaan Km 0.
Sekitar jam 11 siang, menyentuh garis finish. Sebenarnya tidak ada apa-apa disini. Hanya ada pertigaan dan beberapa warung disana. Yang menjadi khas hanya patok Km 0, dan ini yang Saya cari ... foto sepeda di patok Km 0. Hehehhehehhe...
CU at Next Trip ...
" jika bermanfaat ... tinggalain jejak ya ..share, like, atau comment di Blog ini, Thanks ! "
halahhh ... ngetop banget nih patok nol ini di pesepeda ...
ReplyDeletebtw ... patok nol bekasi itu di mana sih ?
ya ya.. hmm. patung garuda yg dicakung itu kali ya .. haghaghag
Deletekapan2 musti coba om.. dr pertigaan cibingbin kurang lebih 2 km.. tanjakannya yg yahuud.. bagus buat latihan.. hehehehhe
ReplyDeleteBoleh usul...tambahin tanda checkpoint di gmaps Mas...biar seru historical si eMPe ini...di share juga jadi makin enak...
ReplyDeletecheckpoint ya.. hmm belajar dulu cara bikin cekpoint di gmaps..
Deletethanks
Boleh usul...tambahin tanda checkpoint di gmaps Mas...biar seru historical si eMPe ini...di share juga jadi makin enak...
ReplyDeleteSudah sejak lama pengen gowes ke sini. Tapi beberapa kali liat poto2 gowesernya, saya jadi minder. Pake roadbike aja kayaknya pada ngos-ngosan, apalagi saya bawa pannier.....:P
ReplyDelete