Salah satu destinasi yang ingin Saya sambangi dari dulu tapi belum diberi kesempatan adalah Tanjung Lesung, selain Pantai Sawarna. Dan kemarin, 24-27 Desember keinginan itu terkabul.
Awalnya adalah ajakan dari sahabat Pickniker's, pas lagi libur panjang dan pas anak sulung minta liburan dikampung. Memang kalo udah jalannya mah semua seperti dimudahkan.
Cocok, anterin keluarga pulang kampung keesokan harinya cabut bersama sahabat Pickniker's bergabung dengan Bikepe'a Indonesia, Ke Tanjung Lesung kita, cuy !
Perjalanan gowes ke Tanjung Lesung diawali dari Mc D - Sektor 9 BSD. Sekitar jam setengah enam pagi, Saya sudah nongkrong di tikum pertama. Sambil menunggu yang lain, ngopi cemplang khas Mc D, mahalnya doang .. rasanya ngalor-ngidul. Masih jauh lebih sedap kopi fireship sachet, tapi sudahlah nikmati aja ...
Rombongan pertama berangkat dari BSD dipandu oleh om ... (sorry lupa namanya) menyusuri jalan-jalan tikus disekitar BSD. Dijamin dah kalo Saya disuruh mengulang rute yang sama ga bakalan ingat. Keluar masuk gang dan rute jalan-jalan perumahan bikin bingung.
Titik break pertama adalah warung gudeg tanpa nama yang katanya enak tapi ternyata nasi lembek dan teh hangatnya lebih mirip orson. Udah bete aja dari kopi cemplang di MC D ditambah gudeg yang rasanya ga jelas dan sahabat-sahabat dari FEDE yang molor kayak karet.
Mood mulai membaik ketika ritme gowes sudah mulai stabil, menyusuri rute BSD menuju Tenjo melewati pertigaan TigaRaksa. Suhu dijalan masih relatif nyaman buat gowes, masih sekitar jam 9 pagi.
Selanjutnya rute yang ditempuh menyinggung Bogor digaris perbatasan Tangerang - Bogor, daerah itu bernama Tenjo. Diperempatan Tenjo, ambil jalur kanan menuju arah Maja.
Suhu diatas jalan beton sudah mulai menyengat, membakar punggung dan silau. Ditambah jalanan yang masih dicor berdebu dan harus antri 1 jalur dengan kendaraan lain. Tapi okelah, masih mending daripada break kelamaan bikin ngantuk.
Menjelang tengah hari Saya sudah mulai memisahkan diri dari rombongan besar. Berdua dengan om Sunita memasuki Kota Rangkasbitung. kontur jalanan sudah mulai rolling, naik turun. Tapi lumayan adem, dipayungi pohonan yang lumayan rimbun ditepi jalan.
Berdasarkan petunjuk googlemaps, rute selanjut bercabang .. ke kiri menuju pusat kota Rangkas atau ke kanan menuju Cikande. Diputuskan ambil jalur kiri menuju pusat kota.
Ternyata sesat, pilihan ke kiri malah memutar. Alhasil, sudah menunggu lama tapi rombongan utama Bikepe'a rute BSD tidak juga terlihat.
Berbekal Googlemaps, Kami mencari rute untuk kembali bergabung dengan rombongan utama. Dibatas kota Rangkas - Pandeglang dengan rombongan utama yang ternyata sudah bergabung juga dengan rombongan dari Kalideres.
Saya berdua dengan om Sunita sempat dihentikan digerbang perbatasan Rangkasbitung oleh seorang Om-om yang ternyata adalah seorang federalist. Kami diajak masuk, kerumah makan yang ternyata milik beliau, ngobrol dan menengok Federal AP miliknya yang bercat merah.
Tapi tidak lama, karena rombongan yang dibelakang sudah mulai melintas satu-persatu trip dilanjutkan perjalanan menuju Pandeglang.
Rencana awalnya rombongan turing Bikepe'a akan bermalam dialun-alun kota Pandeglang. Tapi sedikit rancu, om Budi dan om Asep berbeda persepsi. Ketika di terminal Pandeglang menurut om Budi Saya harus terus dan bermalam dipantai Labuhan.
Saya masih dengan om Sunita belok kiri dilampu merah terminal Pandeglang melanjutkan perjalanan .. hmmm.. saat itu sekitar jam 4 sore. Masih cukup waktu sebenarnya.
Tapi ketika Kami berdua sudah jauh dari terminal sudah sekitar 20 km lebih ada telepon dari om Aleq .. rombongan utama akan menginap disekitar termina... hadeh ..!
Akhirnya Kami berdua dengan om Sunita memutuskan untuk bermalam di SPBU sebelum Labuhan, saat itu sudah menjelang jam sembilan malam.
... bersambung ...
CU at Next Trip ...